Peserta didik bergotong royong di dalam kelompok dengan berbagi tugas menggunakan informasi yang dikumpulkan dalam menyelesaikan masalah.
     Â
- Mengembangkan dan Menyajikan Hasil diskusi
Guru meminta setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Guru meminta kelompok lain untuk memberikan tanggapan pada kelompok yang presentasi.
         Â
- Menganalisis dan Mengevaluasi Proses Pemecahan Masalah
Melalui diskusi guru dan peserta didik menilai dan mengevaluasi proses pemecahan masalah dari kelompok yang sedang presentasi. Guru memberi penguatan pemecahan masalah di LKPD. Guru mengumpulkan hasil diskusi setiap kelompok untuk dilakukan penilaian. Guru memberikan soal untuk dikerjakan secara individu.
              Â
- Penutup
Guru bersama peserta didik menyimpulkan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Guru memberikan umpan balik. Â Guru menyampaikan materi pada pertemuan berikutnya. Guru menyajikan tayangan video dari akun kata-kata motivasi singkat untuk menumbuhkan semangat belajar peserta didik. Guru bersama peserta didik mengakhiri pembelajaran dengan berdoa yang di pimpin ketua kelas.
        Â
    Â Sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi tersebut adalah guru harus memiliki pemahaman yang baik tentang penerapan model pembelajaran Problem Based Learning, penggunaan PPT, serta alat pendukung lainnya seperti LCD proyektor, kamera, wifi, agar tujuan Best Practice dapat tercapai, materi yang diajarkan adalah Barisan dan Deret Aritmatika, video pembelajaran yang sesuai dengan materi barisan dan deret aritmatika.
Dampak dari penerapan media berbasis TPACK dan penerapan model pembelajaran yang inovatif membuat peserta didik lebih semangat dan tidak bosan mengikuti pembelajaran, karena pada saat pembelajaran peserta didik dibagi menjadi 4 kelompok dan setiap kelompok diberikan kegiatan yang harus diselesaikan. Peningkatan minat belajar siswa disebabkan karena kedudukan siswa dalam PBL tidak lagi bersifat pasif. Hadirnya berbagai masalah-masalah matematika yang dekat dengan konteks kehidupan sehari-hari peserta didik, membuat konsep matematika yang abstrak lebih mudah dipahami sehingga tidak hanya minat, tetapi prestasi belajar peserta didik juga mengalami peningkatan (Mashuri, et all 2019). Dengan penerapan model pembelajaran Problem Based Learning peserta didik memperhatikan guru, antusias dan semangat dalam proses pembelajaran dari pada menggunakan model pembelajaran konvensional terlihat dari keaktifan mereka yang meningkat dibanding sebelum menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning. Penggunaan model dan media tersebut diatas  dianggap sangat berhasil dan sangat efektif  jika digunakan dalam proses pembelajaran (Ati, et all 2020). Hal ini dapat dibuktikan dengan suasana kelas pada saat penulis melakukan praktek , hasil  belajar peserta didik  yang  mengalami peningkatan dari 76,9 %  pada PPL 1 menjadi 92,3 % pada PPL 2,  hasil belajar siswa melalui tes tertulis dan hasil refleksi di akhir pembelajaran.
Faktor keberhasilan dari strategi yang dilakukan adalah semua hal yang mendukung keberhasilan implementasi perangkat pembelajaran yang sudah dilakukan seperti perangkat pembelajaran yang sudah lengkap ada LKPD, RPP, Bahan ajar, soal evaluasi, penggunaan media yang beragam seperti video pembelajaran, power point, sarana prasarana yang mendukung, dan sudah dibimbing oleh dosen dan guru pamong yang berpengalaman dari LPTK Universitas PGRI Madiun, pembelajaran sudah disiapkan secara matang, serta mendapat dukungan penuh dari kepala sekolah, rekan guru, peserta didik dan orang tua/wali murid. Respon dari teman sejawat dan kepala sekolah, sangat mendukung model pembelajaran yang diterapkan dan sangat mengapresiasi media pembelajaran yang digunakan.