"Bu, tahu gimbalnya seporsi berapa? " tanyaku  sambil ngintip..
" 18 ribu Bu.", Jawab ibu penjual.
" Minta seporsi dibungkus ya Bu,"
Namun yang datang melayani adalah mas-mas. Cekatan dia menyalakan kompor dan menggoreng sebuah tahu putih, membungkus bumbu kacang , mengambil kol  dan mengirisnya ,menyiapkan tauge. Setelah tahu matang,  Si Mas nya menggoreng telor ceplok, sambil memotong lotong pada kertas pembungkus.
" Tahu gimbal itu seperti apa ya mas?  saya baru pertama ini beli dan belum tahu bentuknya," Tanyaku  ingin tahu.
" Yang namanya gimbal, itu bu, bakwan udang, " jawabnya sambil sibuk menyiapkan pesananku.
" Lho.... khan bakwannya tidak keriting? kenapa disebut gimbal?"Â
" Dulu itu  , bakwan udangnya digoreng  sisinya keriting bu, sekarang sudah lurus,  kayak gitu, kalo di salon namanya sudah direbonding,"  jawabnya sambil  menunjuk tumpukan bakwan udang dalam etalase .
" Ha,ha,ha,.. ada-ada saja ya mas," Aku pun tertawa lepas, merasa  lucu  dengan  penjelasan  mas nya.Â
" harga tahu gimbal  disini bervariasi antara, 15.000- 20.000, bentuknya mungkin mirip seperti ketoprak , kalau di Jakarta,", Jelasnya lagi.
" Nah, ini pesanannya sudah siap bu, saya tambah kerupuk yha, biar ada kriuknya, lebih enak ," Sambil memasukkan 2 buah kerupuk kecil ke dalam kantong plastik.