Mohon tunggu...
Helwiyah ewi
Helwiyah ewi Mohon Tunggu... Guru - Lakukan Yang terbaik

Blogger. ,writer, teacher

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Berbeda Tapi Sama

15 Januari 2023   07:15 Diperbarui: 15 Januari 2023   07:48 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selama proses operasi berlangsung  ibu yang bersandar pada ayah sama sama berdoa dengan keyakinan bahwa semua akan baik baik saja. Wiwit bayi akan tetap hidup , sehat dan tumbuh besar seperti anak anak lain.  Membayangkan Wiwit akan bisa bermain bersama Mila dan Aida, menambah riuh dan serunya suasana rumah .

Beberapa jam operasi berlangsung hingga akhirnya , dokter pun keluar dengan wajah lega.

" Alhamdulillah ibu, operasi berjalan lancar dan berhasil" , ujar dokter

"Alhamdulillah... terima kasih pak dokter, sekarang keadaannya bagaimana?" tanya ibu penasaran.

" Bayi masih dalam pengaruh bius, sekitar  satu  jam lagi akan siuman dan sadar. Nanti akan kami antar ke ruang observasi dulu sebelum dibawa ke ruang rawat inap, ibu harus bersiap  untuk menenangkannya",  dokter kembali menjelaskan prosedur selanjutnya.

" Baik dokter, terima kasih sudah melakukan yang terbaik untuk anak kami", ujar ibu sambil mengatup dua telapak tangan di dada.

Beberapa jam kemudian, Wiwit bayi diantarkan ke ruang rawat inap. Perban di hidungnya masih terdapat sedikit  noda merah sisa darah.  Hanya ringisan kecil yang terdengar dari mulut mungilnya. Dia tak tahu  apa yang terjadi, mungkin yang dia tahu hanya rasa  nyeri di ujung hidungnya. Selang pembantu alat pernafasan masih menempel untuk menjaga kestabilan  pernafasan Wiwit.

" Sayang... maafkan ibu yha, mungkin ada kesalahan ibu saat mengandungmu, sehingga kau yang menanggung akibatnya. Ibu tahu kau bayi yang hebat, kuat dan sabar. Kau akan sehat kembali dan normal seperti anak anak lain. Semua akan baik baik saja. Ibu akan terus menjagamu, merawatmu dan membuatmu bahagia setelah semua ini berlalu" , bisik ibu di telinga wiwit bayi untuk memberikan sugesti positif sambil menguatkan  diri sendiri.

Beberapa hari di rumah sakit, akhirnya wiwit diizinkan untuk dibawa pulang.  Alat bantu pernafasan sudah dilepas, karena operasi sudah tidak mengganggu pernafasan. Perban masih menempel di hidung Wiwit,  setelah diganti pasca operasi. 

" Anak ibu dan bapak, sudah bisa dibawa pulang , tiga hari lagi dibawa kemari untuk kontrol yha!", saran dokter sambil menuliskan resep obat.

" Tolong perban jangan dibuka sampai kontrol  kemari, nanti kami yang akan menggantinya. Lukanya masih basah , jangan terkena air, jangan sampai tangan mungilnya mengoyak perban, khawatir akan merobek jahitan didalamnya" kembali dokter mengingatkan ayah dan ibu.

" Baiklah dokter,  kami akan menjaganya dan mengingat pesan pak dokter". Jawab ayah mantap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun