Mohon tunggu...
Helwiyah ewi
Helwiyah ewi Mohon Tunggu... Guru - Lakukan Yang terbaik

Blogger. ,writer, teacher

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Berbeda Tapi Sama

15 Januari 2023   07:15 Diperbarui: 15 Januari 2023   07:48 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ibu terus gelisah dengan perkembangan wiwit kecil. Memaksa ayah untuk segera melakukan tindakan pengobatan terhadap keadaan anak mereka.  Ayah pun menyerah dan mengikuti saran ibu untuk memeriksakan lebih lanjut dan melakukan tindakan untuk mencegah keadaan yang mungkin  membahayakan keadaan wiwit.

Tiba waktu yang ditentukan. Ayah dan Ibu mendengarkan penjelasan dokter spesialis bedah,  tindakan sepeti apakah yang akan dilakukan, risiko apa yang akan terjadi dan hal hal apa yang sebaiknya ayah ibu lakukan dalam menghadapi proses penanganan kelainan hidung wiwit dan sesudahnya.

Dokter menjelaskan bahwa wiwit menderita tumor ganas bawaan sejak lahir yang menyerang tulang rawan pada ujung hidungnya. Agar tak semakin membesar dan membahayakan , sebaiknya dilakukan operasi kecil dengan tindakan bedah.

" Ayah... apa yang salah sampai bayi baru lahir sudah terkena tumor yang ganas?"  tanya ibu sambil menangis dan menyeka air mata. Tak mengira ini akan terjadi pada putri mungilnya yang cantik.

" Mungkin sudah takdir, Allah sedang menguji kita, kita harus sabar dan merawat anak kita supaya tetap hidup dan sehat seperti anak anak lainnnya".

Ibu merasa sedih dan sesak, merasa takut  bayinya tak akan  tahan menghadapi tindakan pembedahan. Pernafasannya pasti terganggu, bagaimana kalau nanti wiwit haus, bagaimana nanti lukanya. Berbagai kerisauan berkecamuk di fikiran ibu. Ayah nampak lebih tenang. Terus berdoa memohon petunjuk untuk memutuskan ya atau tidak .

Musyawarah keluarga memutuskan untuk menyetujui dilakukan pembedahan dengan segala konseksuensinya. Berharap operasi berjalan lancar dan berhasil baik.  

Pertama harus menjaga kondisi Wiwit kecil agar selalu sehat , sebelum dilakukan segala pemeriksaan awal pembedahan. Dokter yang sejak awal memeriksa keadaan Wiwit sudah menunjuk rumah sakit  dan perawat yang akan mendampingi beliau  saat operasi nanti. Proses bedah atau operasi bayi yang belum genap berusia dua bulan , membutuhkan kesabaran dan ketelitian. Apalagi berkaitan dengan  organ pernafasan yang setiap detik harus bekerja.

Tiba waktu yang telah disepakati,  beberapa anggota keluarga berkumpul di rumah sakit untuk menunggu proses berjalannya operasi.  Dengan perasaan sedih dan iba , ibu menggendong bayi Wiwit   memasuki  ruang operasi. Dokter Bedah dan para perawat  sudah siap dengan seragam khusus operasi, segala peralatan pun sudah tertata rapi di sisi meja operasi.  

Catatan data pasien terletak di atas meja sudut ruangan,  Sekali lagi dokter mananyakan kepada ibu, apakah sudah siap menyaksikan  operasi pembedahan hidung Wiwit ?  Ibu hanya mengangguk pelan tapi pasti, mencoba meyakinkan diri menyaksikan apa yang akan terjadi.  Melihat  raut wajah ibu yang cemas , dokter meminta ibu  menunggu di luar ruangan .

 Wiwit adalah putri kelima ibu, sebelumnya sudah ada balita perempuan ibu yaitu Mila dan Aida.  Namun setiap anak memiliki keistimewaan yang berbeda. Tak ada yang aneh atau berbeda saat  ibu melahirkan Wiwit, semua normal dan  sama dengan bayi lain. Hanya nasib Wiwit yang kurang beruntung karena memiliki setitik noktah merah yang berdampak panjang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun