Mohon tunggu...
Helwiyah ewi
Helwiyah ewi Mohon Tunggu... Guru - Lakukan Yang terbaik

Blogger. ,writer, teacher

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Karakteristik Individu

14 Maret 2022   08:07 Diperbarui: 14 Maret 2022   08:09 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pandemi yang telah dua tahun melanda negeri banyak membawa pengaruh pada pergaulan  anak anak.  Masa bermain mereka banyak yang hilang karena pembatasan  demi menjaga kesehatan dan penyebaran wabah covid 19. 

Sejatinya siswa sekolah dasar usia dibawah 10 tahun masih memerlukan proses saling mengenal teman temannya.  Konsep Bhinneka Tunggal Ika masih perlu ditanamkan pada mereka untuk jangkauan yang lebih luas daripada hanya sekitar teman bermain sekitar rumah. 

Ketika proses pembelajaran jarak jauh diberlakukan, mereka hanya akrab bermain dengan gadget dan keluarga di rumah.  Media televisi pun sekarang sudah dikalahkan oleh kesenangan bermain dengan smartphone. 

Segala usia menyenangi alat canggih yang bisa memberikan dan menyediakan segala kebutuhan hiburan, pendidikan dan informasi. Mereka menginginkan dapat bermain bersama teman teman di sekolah. Anak anak butuh aktifitas fisik  yang bisa mengembangkan aspek psikomotor . 

Dalam kurikulum 2013 , materi pembelajaran Siswa kelas dua sekolah dasar  pada tema 7 membahas tentang kebersamaan di rumah, di sekolah, di tempat bermain dan di tempat wisata.  

Materi tersebut sangat penting untuk dipelajari, difahami dan di aplikasikan pada siswa. Mereka harus mengenal lingkungannya.  secara bertahap siswa harus mengenal siapa saja anggota keluarganya di rumah, kebiasaan kebiasaan yang  dilakukan anggota keluarga yang ada di rumah,  apa yang disukai dan tidak disukai anggota keluarga,maupun hal hal yang bisa dilakukan bersama ketika di rumah. 

Ketika pembelajaran tatap muka mulai diberlakukan, siswa mulai membuka diri. Pergaulan mulai terbuka  keluar rumah, siswa memiliki teman di sekolah. pengenalan dan pemahaman terhadap teman teman dan warga sekolah pun siswa harus tahu.   

Mulai dari mengenal nama, yang dilakukan bersama guru  menggunakan media dan  metode perkenalan.  Waktu yang berproses , ketika guru melakukan presensi dengan memanggil nama  tiap siswa.  Guru menguji siswa dengan  saling melihat teman mana yang belum hadir. Tidak butuh waktu lama untuk saling mengenal nama.

Ketika materi meningkat pada pemahaman mengenai karakteristik individu, dapat menggunakan metode yang menarik . hal ini lah yang minggu lalu saya  praktikkan di kelas dua yang saya ajar. 

 Langkah pertama , siswa diberikan  pemahaman pentingnya saling mengenal teman , untuk saling menghargai dan menghormati jika terdapat perbedaan. 

Langka kedua, siswa diminta membuat tabel yang berisi data no, nama siswa, kue yang disukai dan buah yang disukai. Kaena jam belajar yang terbatas, saya hanya membatasi tiap siswa hanya  bertanya pada 3 siswa temannya, untuk menanyakan kue dan buah kesukaannya. 

langkah ke tiga, guru memantau proses wawancara sederhana yang dilakukan siswa kepada teman temannya.  Mereka pun mencatat informasi yang didapat pada tabel.  Hanya 5-10 menit , selesai tabel terisi.

langkah ke empat, proses presentasi dan konfirmasi.  Guru meminta  siswa membacakan   hasil wawancaranya. 

Ketika tiba pada Yusuf,  saya minta dia bacakan catatan pada tabelnya.  Teman laki laki nya lebih dekat dan di sekelilingnya, tapi dia memilih mewawancarai teman teman perempuannya yang duduk berjauhan. 

No 1   laily, kue yang disukai kue coklat , No 2 Shafa kue yang disukai kue Hijau, No 3 Zaskia kue yang disukai kue pelangi.  Ketiganya saya konfirmasi apakah benar jawaban yang mereka berikan pada Yusuf.  

Ternyata Zaskia protes, dia tidak menjawab kue pelangi, dia jawab kue bolu. Yusuf pun senyum malu malu. 

" Yusuf, Zaskia tidak jawab kue pelangi, katanya kue bolu," ujarku.

" Iya bu, aku sendiri yang nulis kue pelangi", jawabnya sambil senyum menutup mulutnya dengan dua telapak tangannya.

" Iiiih Yusuf.... kan aku bilang kue bolu, bukan kue pelangi", sanggah Zaskia

" Memangnya kue pelangi itu seperti apa sih, Suf ?", tanyaku lagi

" Dia kan cantik bu, kayak pelangi, jadi aku tulis kue pelangi", masih dengan senyum lucu.

Selalu ada hal lucu dari anak anak. Kepolosan mereka membutuhkan penjelasan yang akan tertanam hingga mereka dewasa.  Figur guru yang tertanam sejak kecil, dapat mengendap kuat dalam ingatan siswa sejak sekolah  dasar.  Kesalahan dalam menanamkan konsep dapat berimbas pada kesalahan dalam memahami suatu hal pada mereka hingga remaja. 

Jakarta, 14 Maret 2022

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun