Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki jumlah populasi penduduk yang tergolong tinggi. Sebagian besar dari penduduk Indonesia berusia remaja. Remaja adalah salah satu aset masa depan suatu bangsa yang sangat berharga. Akan tetapi, tidak sedikit remaja yang menyia-nyiakan masa itu untuk hal-hal yang kurang berguna.Â
Seringkali secara tidak sadar lebih mementingkan untuk berbicara yang kurang penting, bermain hp, bermalas-malasan, tidur, dan masih banyak lagi. Bahkan, banyak remaja yang melakukan tindakan-tindakan yang merugikan dirinya sendiri.Â
Dengan banyaknya arus globalisasi yang tidak terkendali yang akan berdampak positif dan negatif bagi semua orang, khususnya remaja, jika tidak dikendalikan akan menyebabkan remaja memiliki perilaku yang kurang baik.
Pada umumnya remaja memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap sesuatu yang belum pernah diketahui. Salah satu yang ingin dicoba adalah perilaku seks pranikah. Perilaku seks pranikah merupakan perilaku seksual yang dilakukan tanpa adanya ikatan pernikahan pada remaja yang merupakan akibat dari perkembangan biologis remaja. Padahal perilaku tersebut sangat merugikan diri sendiri, salah satunya yaitu dapat terkena penyakit menular seksual yang tidak dapat disembuhkan seperti HIV AIDS yang mematikan.
Selain seks pranikah. Pernikahan dini juga marak terjadi. Menurut WHO, pernikahan dini merupakan pernikahan yang dilakukan oleh pasangan atau salah satu pasangan yang masih dikategorikan anak-anak atau remaja yang memiliki usia di bawah 19 tahun.Â
Banyak sekali dampak negatif dari pernikahan dini, seperti belum matangnya alat-alat reproduksi yang dimilikinya, secara psikis belum siap untuk mengerti tentang hubungan seksual sehingga akan menimbulkan trauma yang berkepanjangan, berkurangnya kebebasan pengembangan diri, menyebabkan sulitnya peningkatan ekonomi dalam keluarga, dan masih banyak lagi.
NAPZA juga termasuk permasalahan yang sangat sering terjadi di kalangan remaja. NAPZA merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif.Â
Narkotika merupakan zat atau obat yang terbuat dari tanaman atau bukandari tanaman, baik itu sintesis maupun semisintesis yang bisa menyebabkan menurunnya atau berubahnya kesadaran, mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri, dan bisa menyebabkan ketergantungan.Â
Psikotropika merupakan zat atau obat, baik alamiah maupun sintesis bukan narkotika, yang memiliki kandungan psikoaktif melalui pengaruh selektif pada saraf pusat yang menyebabkan perilaku dan aktivitas mental yang berubah.Â
Zat adiktif merupakan bahan atau zat yang memiliki dampak psikoaktif selain narkotika dan psikotropika. NAPZA banyak menimbulkan dampak negatif, seperti gangguan mental dan perilaku sehingga menyebabkan sistem neuro-transmitter pada susunan saraf pusat di otak terganggu.
Untuk mengatasi permasalahan remaja, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana atau sering disebut BKKBN mengembangkan suatu program yang dapat menjadi wadah untuk kalangan remaja yaitu program GenRe. Program ini didasarkan pada Peraturan Kepala BKKBN No.47/HK.010/B5/2010 tentang rencana strategi BKKBN 2010-2014. Program Genre memiliki tujuan untuk mengedukasi dan memberikan informasi kepada remaja Indonesia supaya menjadi remaja yang memiliki perencanaan hidup yang lebih baik dan matang.
GenRe atau Generasi Berencana merupakan program yang dapat digunakan dalam menyiapkan kehidupan berkeluarga bagi remaja di masa depan yang melalui pemahaman tentang pendewasaan usia pernikahan sehingga remaja dapat melangsungkan pendidikan dengan terencana, berkarir dengan baik, dan menikah dengan penuh perencanaan.Â
GenRe dapat diikuti oleh remaja yang memiliki usia 10-24 tahun yang belum menikah, mahasiswa yang belum menikah, keluarga yang memiliki remaja, dan masyarakat yang memiliki kepedulian tentang remaja.
GenRe merupakan program yang mengutamakan tentang pembentukan karakter bangsa dikalangan remaja. Salah satunya yaitu Triad KRR (Kesehatan Reproduksi Remaja) yang merupakan program yang terfokus pada permasalahan-permasalahan yang sering dijumpai pada kalangan remaja, seperti seks pranikah, NAPZA, dan penyakit AIDS yang disebabkan oleh infeksi HIV.Â
Program GenRe ditujukan untuk bisa mewujudkan remaja yang memiliki perilaku yang sehat dan bertanggung jawab yang dilaksanakan melalui pendekatan PIK R/M (Pusat Informasi dan Konseling Remaja/Mahasiswa) dan Kelompok Bina Keluarga Remaja.
Permasalahan-permasalahan pada remaja yang menyimpang sangatlah merugikan, baik merugikan diri sendiri maupun orang lain. Usaha pemerintah dalam mengembangkan suatu program yang menjadikan wadah untuk kalangan remaja harus ditujukan untuk tercapainya remaja yang memiliki kepribadian yang lebih baik dan bermanfaat bagi orang lain supaya bisa menjadikan masa depan bangsa Indonesia lebih baik dan cerah.Â
Salah satu program pemerintah yang tepat yaitu GenRe, karena dapat mengedukasi di kalangan remaja supaya menjadi remaja yang memiliki perencanaan hidup yang lebih baik dan matang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H