Kegiatan Bimbingan Teknis Pemulihan dan Transformasi pembelajaran melalui penguatan literasi gelombang 5 yang dilaksanakan tanggal 12 - 15 Oktober 2023, resmi dibuka oleh Kepala Balai Penjamin Mutu Pendidikan, Kandidat Doktor Febry H. J. Dien, ST. M,Inf.Tech (Man).
Menariknya, Beliau menyampaikan sambutan yang dikemas sedemikian rupa sehingga mudah ditangkap dan dipahami oleh orang dewasa, dalam hal ini Guru-guru Sekolah Dasar.
Diawali dengan pertanyaan pembuka untuk mengetahui siapa saja Guru ataupun Kepala sekolah yang pernah mengikuti pelatihan di BPMP lima tahun sebelumnya. 160 peserta yang terdiri dari 80 Kepala sekolah dan 80 Guru dari Kabupaten Minahasa Selatan dan Minahasa Utara itu tidak ada yang mengangkat tangan. Hanya beberapa orang atau sekitar 10% yang mengangkat tangan ketika pertanyaan yang sama dengan kurun waktu 10 tahun.
Suara dengungan menjawab bahwa tinggal nol persen.
"Kalian yang mengatakannya, ya." lanjutnya "Jika Bapak/Ibu guru tidak melakukan hal yang baru yang kompeten atau ibarat kata me-refresh kemampuan mengajar Bapak/Ibu, saya tidak tahu lagi apa yang Bapak Ibu ajarkan saat ini. Ditakutkan, Bapak-Ibu masih mengajarkan hal-hal yang diketahui di zaman lalu secara berulang-ulang. Sedangkan perkembangan sudah maju dengan pesat."
Bapak Febry juga menunjukkan perbandingan gambar alat transportasi zaman dulu dengan gambar alat transportasi masa kini. Begitu juga dengan perkembangan alat komunikasi era lama dan canggihnya alat komunikasi saat ini. Dikorelasikan dengan pembelajaran kelas zaman dulu sampai sekarang yang ternyata belum ada perubahan signifikan. Hal itu disetujui oleh para peserta Bimtek. Bahkan ini juga dibuktikan dengan tampilan rapor mutu pendidikan yang merupakan potret sekolah. Apakah sedang terjadi krisis pembelajaran? Betapa berbahayanya hal ini. Mau jadi apa anak-anak kita yang merupakan generasi emas nantinya.
Dengan meyakinkan Bapak Febry mengatakan bahwa di tempat ini peserta akan di charge lagi. Â Diajarkan alat, cara dan bagaimana upaya meningkatkan literasi sehingga transformasi dalam pembelajaran dapat dilakuan.Â
Beberapa kiat yang bisa dilakukan guru antara lain, lakukanlah asesmen diawal semester atau pertemuan pertama. Sehingga diketahui pengetahuan awal peserta, tidak fokus kepada anak-anak yang pintar saja. Tetapi dengan asesmen awal ini, kita bisa memetakan kemampuan anak didik kita sekaligus kiat atau metode maupun pendekatan yang tepat untuk tema atau materi yang sama. Istilahnya pendekatan asimetris,pendekatan yang tidak sama.
