Mohon tunggu...
Helmy Nawan
Helmy Nawan Mohon Tunggu... karyawan swasta -

saya pengamat yang hanya bisa mengamati..

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

No Flare No Party Guys!

27 Februari 2014   23:03 Diperbarui: 4 April 2017   17:42 2261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_325048" align="aligncenter" width="585" caption="Ilustrasi/ Admin (Tribunnews)"][/caption]

Flare? apakah flare adalah kembang api? sebagian orang ternyata masih mengira sebuah flare itu adalah kembang api. Alangkah lebih baiknya kita mengenal flare lebih dulu, flare merupakan pyroteknik yang menghasilkan cahaya terang (api)/panas yang intens tanpa disertai ledakan. Penggunaan flare sebenarnya ditujukan bagi perlengkapan militer, yaitu untuk digunakan sebagai sinyal (SOS), alat penerangan untuk itu kenapa flare tidak padam bahkan di air. Lalu siapa yang "membawa" flare ini ke ranah sepak bola? tidak banyak yang tahu memang namun satu hal Ultras adalah "clan" yang mengenalkan against modern football yakni merubah era supporter lama yang hanya duduk membunyikan terompet yang bising, mereka rubah dengan bernyanyi lantang, pyroshow (flare), dan berdiri 90 menit.

[caption id="attachment_314250" align="aligncenter" width="300" caption="sumber bcspss.com"]

13934916621292813511
13934916621292813511
[/caption]

Nah, bagaimana di Indonesia? ya flare akhir akhir ini menjadi topik yang ada beberapa pihak yang merasa terganggu dengan kehadiranya. Sekilas info saja di Bundesliga dan Seria A  flare adalah legal. Bahkan presiden Bayern Munich Uli Hoeness mengaku jika dirinya mendukung penggunaan flare di dalam Allianz Arena. Dia tidak menutupi fakta bahwa dirinya adalah "penggemar berat" flare. Di Indonesia flare terkadang memang menjadi hal yang mengganggu ini karena edukasi yang masih kurang. Aksi yang berlebihan terkadang malah mengganggu jalanya pertandingan itu sendiri.

[caption id="attachment_314251" align="aligncenter" width="300" caption="sumber bcspss.com"]

1393491730444178317
1393491730444178317
[/caption]

Saya awalnya juga merasa flare ini tidak perlu namun satu hari mengubah pandangan saya ini. Saya pribadi melihat aksi pyroshow ini saat pertandingan divisi utama saat PSS Sleman VS Persebanga. Saat itu mereka tidak sekedar membakar flare namun mereka membuat ring of flare di seantero stadion Maguwoharjo. Takjub saya melihat aksi yang gila ini, merinding, sangat berkesan dan menghibur. Mereka melakukan aksi ini sebelum pertandingan artinya tidak mengganggu pertandingan dan di akhir pertandingan tepat ketika wasit meniup peluit akhirnya.Bahkan aksi ini masuk ke dalam best action supporter world pada Tifo TV. Intinya flare adalah soal edukasi pada supporternya sendiri. Karena kualitas supporter sebenarnya ada pada kualitas edukasi yang berkembang di dalamnya.

Berikut saya sisipkan video aksi Brigata Curva Sud Sleman Pyroshow yang mampir di Tifo TV yang saya lihat langsung pada waktu itu.

Salam Kreatif Supporter Indonesia!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun