[caption id="attachment_371026" align="aligncenter" width="300" caption="http://www.indehekken.net/"][/caption]
"Op grote afstand hoor ik het lawaai al uit het Maguwoharjo Stadium komen. Vreemd, want het is meer dan een uur voor de wedstrijd. Vol nieuwsgierigheid loop ik als enige westerling om het stadion heen, richting de hoofdtribune"
Itulah kalimat pertama yang ditulis seorang jurnalistik Belanda saat hendak menjajakan kakinya ke stadion Maguwoharjo Sleman. Kurang lebih bisa diartikan bahwa ia penasaran karena aneh kurang dari satu jam di sisi luar stadion sudah terdengar berisik dengan chants, saat ia berjalan menuju tribun barat yang akan ia tuju. Rasa penasaran semakin menggebu pria Belanda ini saat hendak masuk stadion. Sebelumnya pria ini memang sudah bertanya banyak kepada Adelmund (pemain PSS asal Belanda) tentang euforia saat PSS Sleman bertanding karena bahkan PSS Sleman ini pernah dimuat media lokal di Belanda. Ya Adelmund adalah mantan Feyenoord junior yang bermain untuk tim asal Yogyakarta PSS Sleman ia menjelaskan tentang Brigata curva sud, Slemania, dan PSS adalah juara musim 2013/2014 di IPL.
[caption id="attachment_371028" align="aligncenter" width="300" caption="http://www.indehekken.net/"]
Cerita berlanjut ia menjelaskan bahwa ada seorang wanita yang membuka donasi untuk sebuah aksi bahkan ia menjelaskan dengan detail € 1,30 ia berikan karna ia tau ini untuk aksi yang baik dan menarik. Saat masuk ke stadion ia menjelaskan takjub dengan tribun yang sudah padat bahkan di tribun selatan (brigata curva sud) saking padatnya banyak yang berada di atas pagar. Pria Belanda ini semakin kagum melihat seorang bapak yang menggendong anaknya dipunggungnya dengan chants " Sleman till i die, im Sleman till i die".
Sebelum pertandingan dimulai ia menjelaskan beberapa wanita membagian kertas ukuran a3 dan seakan akan semua sudah tau apa yang akan dilakukan. Dan yah seluruh stadion mengankat kertasnya dan membuat koreografi indah disemua sudut stadion. Ia menjelaskan gambar trophy pada koreo tersebut menunjukan bahwa PSS Sleman adalah juara musim yang lalu. Koreografi indah dengan gerakan naik turun dan berfariasi benar benar menajubkan.
[caption id="attachment_371029" align="aligncenter" width="300" caption="http://www.indehekken.net/"]
Saat pertandingan memasuki umur 85 menit ia menjelaskan ada banyak sekali flare dan bomb smoke yang "terbakar" di stadion. "No pyro No party" teriak salah seorang dibalakang pria belanda ini. Ia menjelaskan ini sangat menyenangkan dan ia pun merasa merinding melihat aksi dari Brigata curva sud, Slemania dan seluruh Sleman fans. Ia juga menjelaskan bahwa Sleman fans bernyanyi 90 menit tanpa henti dengan suara yang sangat bising. Mereka berdiri dan bernyanyi tanpa lelah.
Dari segi permainan memang ia menjelaskan bahwa kualitas masih jauh dengan sepak bola Belanda. Ya pria ini adalah salah satu fans Ajax amsterdam terlihat dari account tweeternya. Namun ia cukup terhibur dengan banyak goal yang tercipta pada pertandingan itu. Namun ia menjelaskan baru mengalami hal seperti ini 90 menit berdiri dan terus bernyanyi sangat luar biasa.
Penulis ini adalah Sven Wanders yang sedang menikmati study nya di Yogyakarta.
[caption id="attachment_371025" align="aligncenter" width="300" caption="http://www.indehekken.net/"]
Ya dari sini kita bisa mendapat inspirasi yang hebat bahwa ada banyak potensi di sepak bola Indonesia walau hanya di kasta kedua. Sayang memang seakan PSSI memandang sebelah mata divisi utama dengan menyebutkan bahwa "DU hanya semi profesional kami konsentrasi dulu ke ISL". Walau sempat tercoreng karena kasus sepak bola gajah namun sampai detik ini saya bisa pastikan bahwa PSS Sleman adalah salah satu inspirasi hebat sepak bola Indonesia. Kasus itu hanyalah noda oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, selebihnya lihatlah apa yang diperjuangkan selama ini oleh para pendukungnya. Caci maki sepak bola gajah mungkin akan terus ditembakan namun mereka yang mencaci tidak pernah tau begaimana hebatnya membangun tim kebanggaan dengan tangan mereka sendiri. Dan kebanggaan itu akan terus ada hingga nafas terakhir berhembus..
sumber :Â http://www.indehekken.net/welkom-de-heksenketel-van-pss-sleman/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H