Mohon tunggu...
HELMOD ZAKARIA 111211215
HELMOD ZAKARIA 111211215 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Helmod Zakaria NIM 111211215 Mata Kuliah Leadership Universitas Dian Nusantara Prof. Dr. Apollo Daito, M.Si.Ak

Helmod Zakaria NIM 111211215 Mata Kuliah Leadership Universitas Dian Nusantara Prof. Dr. Apollo Daito, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diskursus Kepemimpinan Machiavelli

2 Desember 2024   14:09 Diperbarui: 2 Desember 2024   14:13 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimana?

  1. Jadi seperti rubah:

    • Gunakan kecerdikan untuk menganalisis situasi, mengidentifikasi ancaman tersembunyi, dan membuat strategi untuk menghindari perangkap.
    • Mengandalkan informasi, pengamatan, dan intuisi dalam mengambil keputusan.
  2. Jadi seperti singa:

    • Tunjukkan keberanian dan kekuatan untuk menanamkan rasa takut kepada musuh.
    • Ambil tindakan tegas terhadap ancaman yang nyata, baik secara militer, politik, atau simbolik.
  3. Gabungkan keduanya secara strategis:

    • Jangan selalu menunjukkan kekuatan; gunakan kecerdikan untuk menang tanpa pertempuran langsung.
    • Jangan hanya mengandalkan kecerdikan; ada saatnya menunjukkan keberanian agar orang lain tahu batasannya.

Dokpri Prof.Apollo
Dokpri Prof.Apollo

"The best fortress which a prince can possess is the affection of his people" -- Niccol Machiavelli

Apa?
Ungkapan ini mengajarkan bahwa dukungan dan kasih sayang rakyat adalah kekuatan terbesar yang bisa dimiliki oleh seorang pemimpin. Sebuah negara yang didukung oleh rakyatnya memiliki stabilitas yang lebih besar daripada yang hanya mengandalkan kekuatan militer atau benteng fisik.

  • Kasih sayang rakyat adalah benteng yang lebih kokoh dibandingkan dengan kekuatan luar atau pasukan.
  • Jika pemimpin memiliki kepercayaan dan dukungan rakyat, maka kekuasaannya akan lebih sulit digoyahkan.

Mengapa?

  1. Rakyat sebagai pondasi kekuasaan: Sebuah negara yang didukung oleh rakyat yang setia cenderung lebih stabil dan tidak mudah tergoyahkan oleh ancaman internal maupun eksternal.
  2. Kepercayaan membangun loyalitas: Rakyat yang merasa dihargai dan diperhatikan cenderung lebih loyal kepada pemimpin mereka, sehingga membantu memperkuat pemerintahan.
  3. Kekuasaan yang sah: Rakyat yang menyukai dan mendukung pemimpin mereka akan menjaga kestabilan politik dan sosial, bahkan ketika ada tantangan besar.
  4. Kekuatan tanpa konflik: Jika rakyat mendukung pemimpin, kekuatan negara tidak hanya didasarkan pada senjata atau hukum, tetapi pada kepercayaan dan kasih sayang.

Bagaimana?

  1. Membangun hubungan dengan rakyat: Pemimpin harus berusaha mendengarkan kebutuhan rakyat dan memperhatikan kepentingan mereka.
  2. Bertindak adil dan bijaksana: Kepemimpinan yang adil dan bijaksana akan membuat rakyat merasa dihormati dan dilindungi, yang pada gilirannya meningkatkan rasa kasih sayang dan loyalitas mereka.
  3. Menghindari penindasan atau kebijakan yang merugikan: Jika rakyat merasa ditekan atau tidak dipedulikan, dukungan mereka akan hilang. Pemimpin harus menghindari kebijakan yang bisa menyinggung atau mengecewakan mereka.
  4. Memperlihatkan perhatian dan empati: Pemimpin yang menunjukkan bahwa mereka peduli akan kesejahteraan rakyat akan lebih mudah mendapatkan kasih sayang dan dukungan.

Dokpri Prof.Apollo
Dokpri Prof.Apollo

"Where the willingness is great, the difficulties cannot be great" -- Niccol Machiavelli

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun