Studi Independen Bersertifikat adalah bagian dari program Kampus Merdeka yang bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan mengembangkan diri melalui aktivitas di luar kelas perkuliahan, namun tetap diakui sebagai bagian dari perkuliahan. Program ini diperuntukan bagi mahasiswa yang ingin memperlengkapi dirinya dengan menguasai kompetensi spesifik dan praktis yang juga dicari oleh dunia usaha dunia industri.
Sebagai salah satu mitra Kampus Merdeka, Dicoding hadir untuk menjembatani developer Indonesia dengan kebutuhan dan permintaan pasar yang semakin kompetitif. Dicoding hadir sebagai platform pendidikan teknologi yang membantu menghasilkan talenta digital berstandar global.
Saya akan membagikan pengalaman mengikuti Studi Independen Bersertifikat Dicoding Batch 2. Saya mengambil kelas pengembang Web Front-End dan Back-End. Alasan saya mengambil kelas ini adalah karena saya ingin memiliki talenta berstandar tinggi yang sesuai dengan standar Industri di bidang pengembangan Web Front-End dan Back-End.
Program dimulai pada tanggal 7 Februari 2022, diawali dengan sesi Penyambutan yang menyambut peserta dan menjelaskan tentang timeline kegiatan dari awal hingga akhir.
Setiap peserta terbagi dalam satu grup kelompok belajar, saya tergabung dalam kelompok FEBE F09 dengan mentor kak Agista Septiyanto serta 25 peserta termasuk saya. Kelompok ini sangat membantu dalam proses pembelajaran selama program berlangsung, Setiap minggunya diadakan sesi konsultasi rutin untuk membahas kemajuan pembelajaran para peserta dan saling berbagi pengalaman.
Proses pembelajaran yang dilakukan adalah online learning, dimana peserta harus mengimplementasikan materi yang diperolehnya secara langsung melalui project dan tugas-tugas yang harus diselesaikan untuk menyelesaikan setiap materinya. Materi pembelajaran yang disediakan berjumlah 11 materi meliputi :
1. 2 materi dasar yaitu pengenalan logika pemrograman dan dasar pemrograman untuk pengembang software. Dalam kelas tersebut saya memahami logika pemrograman dasar dan menerapkannya dalam pemecahan masalah yang ada di bidang pekerjaan Software Developer dan dapat memodifikasi aplikasi perangkat lunak menggunakan panduan diagram alur dan pemrograman dengan teknologi HTML, CSS, dan JavaScript tingkat dasar secara tepat sesuai persyaratan spesifikasi dan fungsionalitas aplikasi.
2. 4 materi front-end yang dibagi dalam 3 tahapan yaitu dasar, menengah, dan expert. Tahap dasar materi yang dipelajari tentang dasar pemrograman website menggunakan HTML, CSS, dan JavaScript dan dapat membuat sebuah website sederhana menggunakan kode pemrograman yang sesuai standar global. Tahap menengah materi yang dipelajari membuat aplikasi front-end web dengan kode JavaScript standar ES6, menerapkan Web Components, Webpack, dan menampilkan data dinamis dari API (Application Programming Interface) menggunakan AJAX. Pada tahap expert materi yang dipelajari yaitu membangun Progressive Web Apps dan Automation Testing.
3. 3 materi back-end yaitu belajar dasar AWS Cloud untuk memahami AWS Cloud dengan segala jenis layanan, infrastruktur global, hingga harganya, dasar pemrograman JavaScript untuk membuat program dengan JavaScript menggunakan Node.js, dan aplikasi back-end agar dapat membuat aplikasi back-end sederhana berupa RESTful API menggunakan Node.js.
Saya juga mendapat sertifikat kelulusan dari kelas yang sudah diselesaikan. Selain dilengkapi dengan fasilitas belajar online, SIB Dicoding juga menyediakan fasilitas ILT (Instructor Lead Training) Tech & Softskill session.
ILT Tech adalah sesi diskusi dengan para mentor expert yang membahas materi kelas dan implementasinya di industri teknologi yang diadakan rutin setiap 2 minggu sekali, total sebanyak 6 pertemuan sesi ILT Tech berlangsung selama kegiatan SIB dengan 6 topik bahasan berbeda mulai dari Front-End Web dasar dan pemula, Fundamental Front-End Web Development, AWS Cloud, Back-End pemula, Front-End Web Developer Expert, dan terakhir Capstone Project Standout.
Lalu ada sesi ILT Soft skill yang dilaksanakan setiap bulan sekali untuk pengembangan dan meningkatkan diri, materi disampaikan oleh masing-masing mentor di setiap grup belajar yang ditetapkan di awal program, disetiap akhir sesi terdapat quiz untuk menilai pemahaman peserta . Beberapa tema yang dibahas adalah peningkatan produktivitas, berpikir kritis, komunikasi yang efektif, dan persiapan karir. Dengan mengikuti sesi ILT Soft Skills.
Studi independen ditutup dengan tugas akhir, SIB Dicoding menamakannya CAPSTONE Project yang akan dikerjakan secara berkelompok dengan 4 anggota tim. Dalam kegiatan ini saya tergabung dalam grup CPSG-36 dengan memilih tema proyek "Tools & Productivity", kami membuat proyek website donasi dengan nama BeriRezeki yang bisa kalian akses disini https://berirezeki.netlify.app/. Grup kami juga mendapatkan mentoring fasilitas dengan para ahli di bidang pengembangan produk dan manajemen proyek. Dari mentoring tersebut kami mendapatkan berbagai insight dari para mentor untuk rencana pengembangan dari website kami mulai dari penambahan ide konten, penjadwalan maintenance website, hingga perbaikan tampilan dari website.
Selama mengikuti serangkaian program ini saya mendapatkan banyak sekali ilmu yang diperlukan untuk menjadi pengembang website sehingga menjadi bekal yang sangat bagus bagi saya untuk meniti karir sebagai pengembang website, selain itu saya juga mendapatkan peningkatan kualitas dalam pengembangan diri seperti berpikir kritis, komunikasi yang efektif, managemen waktu, dan personal branding.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H