Hidup di keluarga sederhana tidak membuat keluarga saya menjadi gagap teknologi (gaptek). Sebagai orang yang hidup di zaman serba teknologi kita harus mengikuti perkembangannya. Karena perkembangan teknologi tidak akan ada habisnya malah bakal menjadi bertambah banyak. Media sosial adalah salah satu teknologi yang bisa dimanfaatkan dengan berbagai macam cara, jangan memandang remeh kekuatan dari media sosial. Hidup di zaman yang mana teknologi di Indonesia masih belum lahir hingga sampai secanggih ini membuat saya tertarik untuk mengikuti perkembangannya. Mulai dari kelas SD saya sudah bisa membuat berbagai macam karya gambar dengan sebuah komputer jadul hingga sekarang saya paling mahir dalam dunia komputer dari pada keluarga saya yang lainnya.
Sekarang adik saya dan orang tua saya pun memiliki media sosial. Bukan tidak ada tujuan mereka memiliki media sosial tetapi untuk komunikasi terhadap sesama orang yang kita kenal. Misalnya adik saya untuk berkomunikasi dengan orang tua saya karena adik saya sekarang sekolah di kampung halaman karena ingin tinggal bersama neneknya. Dan orang tua saya menggunakan media sosial tersebut untuk menjalin silaturahmi yang lama tidak berkomunikasi yaitu dengan teman sekolah SMA dan Kuliahnya. Betapa senangnya waktu melihat orang tua saya bisa bertemu dengan teman lamanya sampai-sampai bisa melakukan inisiatif untuk reunian akbar dengan modal mengumpulkan teman lainnya hanya lewat media sosial.
Tapi dibalik manfaat dari media sosial yang dimanfaatkan oleh keluarga saya. Ada saya yang bertugas untuk memberi  pelajaran tentang dunia teknologi agar keluarga saya dapat menggunakannya dengan bijak. Menurut saya itu pekerjaan yang mudah karena hanya tinggal mengajari ini itu dan...... Ekspektasi saya pun berbeda 180 derajat haha. Ternyata tidak semudah membalikkan telapak tangan, Perlu berbulan-bulan untuk orang tua saya memahaminya dengan sempurna. Tetapi saya hanya bisa memaklumi saja.
Menurut kalian aneh nggak sih kalau saya yang membelajari orang tua saya? Tapi itu fakta dan orang tua saya hanya bisa membeli teknologi tersebut dan tidak bisa memakainya dengan baik. Yang untung sih saya ya mungkin karena bisa mencicipi teknologi yang baru dan mengajarkannya ke orang tua saya. Memang ilmu harus kita sedekahkan, karena ilmu yang kita berikan tidak akan hilang malah bisa-bisa bertambah. Tahun demi tahun berlalu media sosial sekarang bisa menjadi senjata untuk oknum-oknum melakukan perpecahan terhadap negara. Oleh karena itu tugas saya bertambah berat selain mengajarkan untuk bisa bermedia sosial dengan benar tetapi saya juga harus mengawasi tiap kata-kata yang diketik oleh orang tua saya karena kata yang bermaksud bercanda bisa diartikan serius dari beberapa orang.
Coba kita lihat kasus dari anak SMP Thamrin city yang di bully oleh teman-temannya dari dipukuli hingga di suruh bersujud kepada si pembuly, menurut cerita kronologi singkatnya si korban bermaksud bercanda dengan temannya dan si pelaku pembullyan ini menganggapnya serius dan terjadilah hal-hal yang tidak di inginkan tersebut. Oleh karena itu saya sebagai orang yang lebih mengerti teknologi dari keluarga saya yang lain mencoba mengajarkan kepada keluarga agar menggunakan media sosial dengan berhati-hati.
Tetapi media sosial dapat menjadi bahaya jika digunakan dengan seharian penuh karena nanti adik-adik saya akan memiliki karakter yang malas dan tidak memiliki aktivitas yang lebih bermanfaat, Untungnya orang tua saya tidak seperti itu karena mereka sadar, Kuota Internet MAHAL wkwkwk. Bukan gitu sih tapi itu salah satunya salah duanya adalah karena aktivitas media sosial secara ketagihan bakal melahirkan sifat malas untuk melakukan kerja atau aktivitas sehari-hari yang itu menjadi aktivitas utama dan akan meminimalisir untuk berkomunikasi secara nyata dengan keluarga maupun orang terdekat. Dan menggunakan media sosial hanya pada waktu-waktu luang saja.Â
Tetap hati-hati dalam menulis atau membagikan sesuatu ke dalam media sosial karena media sosial itu cerminan dari kehidupan nyata yang membedakan dunia nyata dan media sosial hanyalah perantaranya saja yaitu langsung dan tidak langsung. Maka jagalah kesopanan karena yang anda bagikan bisa dilihat semua orang dan setiap orang bisa menafsirkannya berbeda-beda, banyak yang menanggap remeh hal sepele seperti ini tetapi harus di ketahui Indonesia sekarang sudah memiliki undang-undang ITE. Mas Helmi Blog
Mungkin saya akan membagikan hal yang saya bagikan ke keluarga saya yaitu tentang hal yang harus kita hindari ketika sedang aktif dalam media sosial, Hal ini mirip-mirip dengan larangan di dunia nyata tetapi karena di media sosial lebih terbuka makanya efeknya bakal besar sekali. Hal-hal itu antara lain seperti:
- Melecehkan seseorang/kelompok/golongan
Dapat melukai perasaan seseorang meskipun itu hanya bercanda. - Menyebarkan kebencian
Mungkin golongan tertentu menangkapnya bakal biasa-biasa saja tetapi pasti ada pihak yang tiak menyukai anda. - Mengumbar alamat dengan lengkap
Hati-hati saat membagikan alamat kalian secara lengkap, siapa tau ada orang iseng yang mengirimkan paket aneh-aneh kerumah anda dan bisa membahayakan dan sebaiknya jangan dilakukan. - Membagikan informasi palsu (HOAX)
Mungkin ini yang paling sering terjadi dalam aktivitas media sosial dan orang yang membagikannya tidak ingin mengkroscek lagi terhadap isi informasi tersebut apakah itu informasi valid atau hoax. - Berpura-pura menjadi orang lain
Jangan pernah berpura-pura menjadi orang lain dan memanfaatkannya untuk kejahatan. Dan bagi kalian para pengguna media sosial yang bijak harap berhati-hati terhadap point yang satu ini. - Menipu
Di dunia nyata saja menipu dapat dengan mudah aksinya apalagi di media sosial yang semuanya bebas hanya saja orang biasa tidak akan mengetahui bagaimana cara polisi mencari mereka. - Menyebar foto/video vulgar
Pornografi sangat di larang keras oleh media sosial. - Mempersalahkan agama
Jika membicarakan mengenai masalah agama harap berhati-hati karena itu topik yang sangat sensitif. - Mengklaim karya orang lain
Mengaku-ngaku karya milik orang lain bisa di beri hukuman dari akun yang ditutup hingga ke jalur pidana. - Mengumbar aib orang
Kebiasaan orang-orang yaitu "Gosip" dan hal ini dapat menyakiti perasaan orang tersebut.
Sering miris melihat orang-orang awam yang sedang di manfaatkan oleh suatu oknum untuk mengumpulkan likers/followers bahkan share dengan cara yang tidak wajar yaitu mencoba menipu orang dengan pancingan (clickbait) agar orang awam tersebut like/follow dan akun tersebut akan dijadikan uang oleh oknum tersebut, Sepertinya cara tersebut boleh-boleh saja tetapi caranya itu memaksa sekali dan terlihat aneh bagi orang-orang seperti saya yang mengamati kejadian yang ada di media sosial. Oleh karena itu saya mengajarkan ke keluarga saya untuk mencoba lebih memikirkan lagi apa yang akan dibagikan ke publik karena semuanya itu cerminan dari kehidupan nyata. Kita masih bisa memanfaatkan media sosial sebagai hal-hal yang bermanfaat. Dan pelan-pelan kita sebagai orang yang sadar tentang hal sensitif ini kita berusaha membangun generasi remaja yang lebih baik lagi dalam bermain media sosial.
Peran media sosial bagi kemajuan negara kita Indonesia juga sangatlah penting karena sekarang berita dapat dibagikan secara bebas dan cepat dengan media sosial maka tidak ada kata "ketinggalan zaman" bagi kalian yang mengikuti perkembangan zaman meskipun itu tidak sepenuhnya mengerti. Setidaknya kita tidak meninggalkan teknologi, karena semakin jauh dengan teknologi maka akan keterbelakangan tentang informasi-informasi terbaru. Mungkin tugas berat saya ini akan berbuahkan hasil yang manis karena keluarga saya dapat memanfaatkan media sosial dengan sebaik mungkin. Meskipun sampai saat ini mereka masih membutuhkan bantuan apabila lupa mengenai fasilitas dari sebuah aplikasi chatting yang sepertinya sederhana namun rumit bagi orang tua. Bangga menggunakan jam tangan original
Bukti share : Facebook & Twitter