Mohon tunggu...
helmimujiarso
helmimujiarso Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Obrolan Kedai Kopi

30 Maret 2016   17:13 Diperbarui: 30 Maret 2016   17:34 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Sumber : Foto pribadi diambil di Platos's Cafe yang kini berganti nama jadi Bandit Cafe Purwakarta"][/caption]Ngopi, buat saya pribadi, boleh jadi merupakan satu 'ritual' yang nyaris tak terlewat. Sampai-sampai, selalu berasa seperti ada yang kurang dalam keseharian, bila kerongkongan tak dialiri cairan hitam beraroma khas itu. Entah kenapa.

Mungkin, senyawa kafein sudah kadung 'mesra' dengan (tubuh) saya. Atau, alternatif lain ; ngopi terlanjur terformat menjadi semacam kebiasaan. Buah pengulangan hari ke hari. Sampai sekarang.

'Horor' Kopi Jessica

Walhasil, 'horor' kopi bersianida 'a la' Jessica nyaris tak 'mempan' buat saya. Sementara, rekan-rekan sekantor saya mendadak terjangkit 'fobia' kopi--gara-gara kejadian itu. Logisnya, barangkali akibat terantuk efek dramatis pemberitaan yang berserakan dimana-mana. Massif bukan main!

Tapi, gara-gara 'fobia' kopi dadakan itu, saya jadi kehilangan momen obrolan kedai kopi. 'Suplemen' pelengkap nikmatnya ngopi. Bayangkan! Secangkir kopi, camilan, dan obrolan ringan bareng kawan! Indah betul hidup ini!

Maka, buat saya, rasa-rasanya ada 'delik' lain yang bisa ditimpakan kepada Jessica--yang kasusnya hingga kini masih bergulir. Yaitu, 'delik' bekunya agenda ngopi bareng saya dan rekan-rekan! Sungguh, sedih betul itu!

Masa Depan Kopi Indonesia

Dan mohon maaf, akibat fenomena-tak-biasa rekan-rekan setongkrongan kedai kopi, saya jadi kepikiran hal yang lebih jauh lagi. Sebut saja ; masa depan kopi Indonesia. Saya khawatir, bila rekan-rekan terdekat saya saja bisa berubah drastis, lantas bagaimana dengan yang lain? Bagaimana bila terjadi 'fobia' kopi dadakan se-Indonesia, misalnya?!

Mungkin, kekhawatiran saya berlebihan. Namun, bukan berarti 100% mustahil, toh? Andai kata, kemungkinan itu betul terjadi. Tak bisa dibayangkan bagaimana nasib industri kopi di Indonesia?!

Sebagai penikmat kopi (-kopi) Indonesia, saya--terus terang--ngeri membayangkannya. Sebab, jagad perkopian Indonesia terasa baru saja menggeliat pesat. Seumur jagung. Belum terlalu solid sebagaimana di negeri lain.

Terlebih, kopi adalah salah satu hasil alam luar biasa yang dimiliki Indonesia. Bukan hanya dari aspek kuantitas, tapi variasi. Dari ujung barat hingga ke timur Indonesia, bertebaran ragam kopi khas masing-masing daerah. Anugerah Tuhan yang luar biasa!

Maka, saya berharap dampak Kopi-Sianida-Jessica tidak membatin di benak rakyat Indonesia. Apalagi, meluas kemana-mana. Sebab, cukup kasus Hambalang saja--contohnya--yang meleber kesana-kemari. Urusan kopi mah jangan!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun