Mohon tunggu...
Helmi Ismail
Helmi Ismail Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Lepas

Penulis lepas berdomisili di Bandung, Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Financial

Bullish IHSG dan Sentimen Krisis Utang Amerika

14 Oktober 2021   12:56 Diperbarui: 14 Oktober 2021   14:50 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

IHSG telah berhasil menembus technical resistennya di sekitar harga 6.500 dan melakukan penutupan candle pada weekly chartnya. Sampai sekarang IHSG masih menunjukan kenaikan harga hingga sekitar area 6.600an. Hal tersebut menunjukan kemungkinan yang sangat besar bagi IHSG untuk mencapai harga 7000an sampai akhir tahun 2021.

Seperti yang dapat dilihat dalam gambar monthly chartnya, IHSG telah berhasil menembus resisten yang sebelumnya sebanyak tiga kali gagal ditembus. Perkembangan tersebut membangkitkan optimisme tentang IHSG yang akan mencapai All time highnya dalam beberapa waktu kedepan.

Terlepas dari bangkitnya optimisme pasar saham Indonesia, di Bulan Oktober ini muncul sentimen yang kurang baik berkaitan dengan kemungkinan Amerika mengalami gagal bayar hutang-hutangnya. Pengusulan penaikan plafon hutang amerika tidak mendapat persetujuan dari partai oposisinya dan terancam akan mengalami gagal bayar atau setidaknya melakukan goverment shutdown seperti yang pernah dilakukan oleh pemerintahan Donald Trump.  Isu tentang krisis hutang ini memang sebelumnya sudah banyak diperingatkan oleh Nouriel Roubini yang nantinya akan memicu krisis ekonomi yang besar di Amerika yang disebutnya sebagai the next great depression.

Sentimen kemungkinan terjadinya krisis hutang di Amerika sedikit banyak akan mempengaruhi pergerakan pasar saham di Indoesia mengingat Amerika adalah negara dengan kekuatan ekonomi yang sangat besar. Meskipun beberapa usulan peningkatan plafon hutang telah disetujui, hal tersebut masih belum cukup dan diberitakan oleh VOAIndonesia, akan ada beberapa program penaikan plafon hutang lainnya sampai 3 Desember 2021. Selain permasalah kekhawatiran tentang krisis hutang dari Amerika, menurunnya ekonomi Amerika dapat memicu dipercepatnya program tapering dari the Fed yang sebelumnya direncanakan baru akan dilakukan di tahun 2022.

Dengan fenomena tersebut, technical trader mungkin akan tetap berpegang teguh pada ragam analisis technical mereka, Value investor akan meyakini faktor fundamental saham yang ada, dan beberapa orang lainnya mungkin akan memperhatikan sentiment tersebut dan memperhatikan kecenderungan gaya pemerintahan dalam partai demokrat. Ragam kemungkinan memang masih dapat terjadi meskipun IHSG menunjukan performa yang menjanjikan kenaikan harga yang bagus.

Sumber;

https://www.voaindonesia.com/a/kongres-capai-kesepakatan-untuk-tingkatkan-plafon-utang-as/6261844.html

Stockbit.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun