Buktikan rasa cinta tanah air kepada Indonesia!
Berikan contoh rasa cinta kepada tanah air!
Itulah pertanyaan yang sering, bahkan wajib keluar di jenjang pendidikan. Banyak pemikiran berarah kepada “ Pertanyaan tak bermutu, pertanyaan gampang, soal anak SD” dan pemikiran sejenisnya. Tentu bukan tanpa alasan seorang guru atau tenaga ajar memberikan pertanyaan atau perintah seperti itu, bahkan pemerintah menetapkan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan sebagai pelajaran wajib di semua jenjang. Hal ini membuat kita bertanya- tanya, apa alasan dibalik sebenarnya di balik itu semua?
Di sinilah kita akan mengupas hal tersebut melalui pemikiran saya, “ Zaman serba online, sekolah online, kerja online, nikah online, makan harus pesan online…”, kata orang- orang. Memang benar akan pernyataan tersebut, bahkan sebelum adanya pandemi pun orang- orang sudah mulai memanfaatkan aplikasi online.
Di samping banyak manfaat karena efektif, tentu ada bahaya dari penggunaan media online, salah satunya adalah budaya luar yang masuk ke ranah masyarakat Indonesia, terutama remaja dan orang dewasa dibawah umur 30 tahun. Apakah budaya luar yang masuk buruk? Tidak pasti, ada budaya yang bisa kita tiru sehingga membentuk sikap yang lebih baik, ada juga budaya yang kita tiru menimbulkan efek negatif, di sinilah peran penting pendidikan.
Bukan suatu masalah budaya asing masuk ke Indonesia, yang menjadi masalah adalah bagaimana cara seseorang memilah mana yang baik dan mana yang benar. Lalu bagaimana sikap kita seharusnya sehingga mencerminkan sikap cinta tanah air? Banyak aksi yang bisa kita lakukan, namun di sini penulis hanya menuliskan beberapa saja yaitu dengan cara,
- Menggunakan produk dalam negeri
- Banyak orang ketika menjumpai pertanyaan bagaimana aksi atau sikap cinta tanah air akan menjawab hal ini. Sebenarnya, apa saja produk dalam negeri yang dimaksud? Kebanyakan dari kita pasti akan berpikir cukup lama untuk menemukan jawabannya karena dalam kesehariannya kita tidak menghayati apakah ini produk Indonesia atau bukan, kita hanya mengonsumsi tanpa memikirkannya. Sebenarnya mudah sekali menemukan jawaban tersebut, mulai dari hal sederhana yaitu ketika makan, pilihlah warung makan yang menjual makanan khas Indonesia seperti rendang, gudeg, sate padang, rawon, dan masih banyak jenisnya. Namun remaja zaman sekarang memilih makanan kebarat- baratan, kita boleh memakan dan mengambil kebudayaan tersebut, tetapi jangan sampai kita kebarat- baratan sehingga identitas kita yang sebenarnya hilang.
- Mempelajari dan melestarikan budaya daerah
Indonesia kaya akan budaya, dari Sabang sampai Merauke, sebagai manusia yang memiliki keterbatasan tentunya kita tidak bisa mempelajari semua budaya yang ada Indonesia karena keragamannya. Bukan berarti kita tidak berusaha, sebagai warga Indonesia setidaknya kita tahu atau mengenal budaya- budaya di Indonesia, mulai dari tari- tarian seperti Tari Saman, Tari Piring, Tari Ndolalak, dan banyak lagi.
Kemudian ada baju adat, alat musik, lagu daerah, bentuk rumah, ritual atau adat daerah, serta makanan daerah. Sebagai pemuda kita bisa mengikuti festival daerah, mengunjungi museum kesenian, atau bisa melihatnya melalui internet. Lalu bagaimana cara kita melestarikan budaya yang ada di Indonesia? Kita bisa melakukannya dari lingkungan masyarakat seperti mengikuti gotong royong, ikut aktif dalam karang taruna, dan ikut serta dalam memeriahkan hari kemerdekaan Negara Republik Indonesia.
- Ikut serta dalam hari peringatan nasional
- Banyak peringatan besar bagi seluruh rakyat Indonesia, kita bisa mengikuti kegiatan yang diselenggarakan sekolah, universitas, dan masyarakat. Kita bisa menggunakan kebaya saat Hari Kartini, melakukan upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda, upacara bendera tiap senin di sekolah, upacara hari kemerdekaan, dan masih banyak lagi.
- Menunjukkan identitas kita kepada dunia sebagai bagian dari Indonesia
- Inilah peran kita sebagai pemuda yang masih memiliki jiwa dan pemikiran yang segar, kita harus bisa menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia memiliki budaya- budaya yang khas. Dengan adanya internet kita bisa memperkenalkan budaya- budaya yang kita miliki dengan mengunggah karya yang ada diri kita di dalamnya ke media sosial sehingga masyarakat dunia tahu bahwa kita juga memiliki budaya tersendiri yang beragam dan menarik. Contohnya kita bisa melakukan perekaman video tari khas daerah, penggunaan alat musik daerah, dan menyanyikan lagu daerah lalu mengunggah video tersebut ke YouTube dan jadikan satu dalam playlist budaya Indonesia sehingga setiap orang di penjuru dunia bisa melihatnya. Kemudian kita bisa melukis atau mengukir kerajinan khas daerah masing- masing lalu mengunggah foto karya tersebut ke media sosial, seperti kerajinan batik dan ukiran kayu.
Itulah beberapa aksi yang bisa kita lakukan sebagai pemuda, meskipun sekarang adalah zaman online dan masih ada pembatasan kerumunan yang mengakibatkan aktivitas dilakukan dari rumah menggunakan metode dalam jaringan, bukan berarti kita bermalas- malasan, sebaliknya inilah kesempatan kita belajar budaya Indonesia dengan memanfaatkan internet, bukan malah membuka situs- situs luar negeri seperti belakangan ini yang viral misalnya K-Pop dan kartun Jepang yang biasa disebut anime yang menyebar luas di kalangan pemuda. Boleh kita melihat budaya dari luar, tetapi jangan sampai hal itu berdampak buruk bagi diri kita dan budaya Indonesia, latihlah diri dengan memilah mana yang berdampak positif dan mana yang negatif, mana yang di ambil mana yang harus disisihkan.
Tulisan ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Bela Negara,
Nama : Helmi Fuadi