Kesultanan Utsmaniyah didirikan oleh Osman Bey, keturunan dari suku Turkmen yang bermukim di wilayah St, Turki. Osman Bey memperluas kekuasaannya dengan menaklukkan beberapa kota dan desa di sekitar wilayahnya dan membangun sebuah negara yang lebih besar. Ia menobatkan dirinya sebagai pemimpin (atau Bey) dari sebuah negara yang disebut Kesultanan Utsmaniyah pada tahun 1299.
Selama beberapa dekade berikutnya, penerus-penerus Osman seperti Orhan, Murad I, Bayezid I, dan Mehmed I terus memperluas wilayah kekuasaan Kesultanan Utsmaniyah dengan menaklukkan wilayah-wilayah baru, termasuk kota-kota besar seperti Edirne dan Istanbul (dahulu dikenal sebagai Konstantinopel).
Kesultanan Utsmaniyah mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Sultan Suleiman the Magnificent (1520-1566), yang memperluas kekuasaannya ke Eropa Tenggara, Afrika Utara, dan Timur Tengah. Kesultanan Utsmaniyah juga dikenal sebagai pusat kebudayaan dan seni Islam, yang menghasilkan banyak karya seni seperti arsitektur, lukisan, dan sastra.
Namun, pada akhir abad ke-19, Kesultanan Utsmaniyah mengalami kemunduran karena berbagai faktor seperti korupsi, modernisasi Barat yang lambat, dan ketidakmampuan untuk menahan kekuatan Barat yang semakin kuat. Kesultanan Utsmaniyah akhirnya runtuh pada akhir Perang Dunia I dan digantikan oleh Republik Turki yang didirikan pada tahun 1923.