Mohon tunggu...
helmi dewata
helmi dewata Mohon Tunggu... -

movieholic

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Malioboro, dari Kearifan Lokal Jadi Prostitusi

25 Februari 2016   16:22 Diperbarui: 25 Februari 2016   16:34 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa tak kenal nama Jl. Malioboro Jogjakarta? Bahkan turis asing pun sangat familiar dengan Jl. Malioboro Jogjakarta. Lokasi yang selalu ramai di jantung kota Jogja ini tidak hanya menjadi ikon kota Jogja namun juga ikon kekayaan budaya Indonesia. Tak jarang wisatawan lokal maupun mancanegara mau menempuh jarak sangat jauh untuk sekedar mengunjungi dan berjalan-jalan di sepanjang Jl. Malioboro.

Namun apa jadinya jika ikon kebudayaan Indonesia ini juga berkonotasi negatif? Warga Jakarta dan bahkan mungkin sebagian kecil penghuni bumi tak asing dengan Malioboro yang berlokasi di Jalan Gajah Mada No. 13A-H, Jakarta. Seperti halnya Jl. Malioboro Jogjakarta, Malioboro Jakarta juga menjadi salah satu ikon Indonesia. Tetapi bedanya, jika Jl. Malioboro Jogjakarta menjadi ikon kearifan lokal budaya Jawa, Malioboro Jakarta menjadi ikon prostitusi. Sangat bertolak belakang bukan.

Jika ada diantara pembaca yang sudah cukup umur dan penasaran mengenai kedua lokasi dengan nama sama namun memiliki makna bertolak belakang, silakan mampir dan siap-siap terbelalak melihat tontonan yang disuguhkan di dalam Malioboro Spa & Hotel. Adegan tarian sensual tanpa busana yang disuguhkan di Malioboro Spa & Hotel berbanding terbalik dengan kentalnya budaya Jawa yang disuguhkan di sepanjang Jl. Malioboro Jogjakarta.

Menanggapi hal ini, Isteri Sri Sultan Hamengkubowo X, Gusti Kanjeng Ratu Hemas mengaku geram. Beliau menyayangkan keputusan penggunaan nama Malioboro untuk tempat hiburan malam.

"Nama Malioboro itu diseluruh Indonesia dikenal dengan nama tempat yang sangat sakral untuk warga Yogjakarta. Jadi saya pikir memang tempat hiburan itu, lebih baik gunakan nama lain," tegas G.K.R Hemas. Selain itu G.K.R Hemas menegaskan akan menggugat Hotel Malioboro atau Malioboro Spa yang terletak di kawasan Jakarta Barat, karena kegiataannya kental akan aroma prostitusi.

Malioboro, satu nama, dua lokasi, dua makna. Negatif - positif, baik - buruk, kearifan lokal - praktik maksiat.

Referensi

1.       Satu 

2.       Dua 

3.       Tiga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun