Mohon tunggu...
Helmi Azahari
Helmi Azahari Mohon Tunggu... Dosen - Pemerhati Komunikasi

Kuliah di Ilkom FISIP UNS

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Motif Bisnis di Balik Fantasi "Pasangan Lesti dan Billar"

28 Januari 2021   13:00 Diperbarui: 28 Januari 2021   13:04 717
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teori konvergensi simbolik menyoroti 4 hal, yakni tema fantasi, rantai fantasi, tipe fantasi dan visi retoris. 

Yang pertama tema fantasi, yang didefinisikan sebagai isi pesan yang didramatisasi hingga memicu rantai fantasi. Tema fantasi yang dikembangkan dalam akun Instagram @leaslarupdate adalah “pasukan kawal sampai halal”. Tema tersebut diangkat karena awal hubungan antara Lesti dan Billar dianggap sebagai settingan, sebab terciptanya pasangan Leslar berawal dari sebuah program talkshow hiburan. Sebagaimana layaknya program hiburan televisi, semuanya berawal dari hasil settingan.

Yang kedua adalah rantai fantasi. Berawal dari pasangan hasil settingan, kemudian antara Lesti dan Billar tumbuh rasa saling suka. Sehingga tercipta rantai fantasi di kalangan pendukung Lesti dan Billar, berawal dari pasangan hasil settingan menjadi pasangan yang saling jatuh cinta.

Untuk yang ketiga adalah tipe fantasi. Pendukung Leslar berharap, cinta antara pasangan Lesti dan Billar dapat menuju ke pelaminan. Melihat pasangan ini jatuh cinta, penggemar keduanya terbawa perasaan, sehingga mereka sangat bersemangat mendukung Lesti dan Billar hingga menuju ke pernikahan.

Postingan “Leslar semoga berjodoh”
Postingan “Leslar semoga berjodoh”

Sedangkan yang keempat adalah visi retoris. Salah satu postingan bertuliskan: “Doakan yang terbaik buat Leslar, semoga berjodoh dunia & akhirat”. Visi ini diciptakan sehingga muncul motivasi dari pendukung Lesti dan Billar agar keduanya menjalin cinta sehingga menuju ke pelaminan. 

Motifnya adalah menciptakan satu perasaan yang sama bagi para pendukung mereka, yakni Lesti dan Billar saling jatuh cinta, sehingga tercipta kohesivitas di kalangan pendukungnya, yang secara mati-matian mendukung pasangan ini hingga menuju ke pelaminan. 

Ini merupakan visi retoris yang dikembangkan sehingga munculnya dukungan yang luar biasa terhadap pasangan Lesti dan Billar untuk menuju ke pelaminan.

Motif bisnis di balik terciptanya pasangan Leslar

Terciptanya pasangan Leslar merupakan bagian dari industri konten televisi. Stasiun televisi berhasil menciptakan pasangan yang membuat penontonnya terbawa perasaan. Dari tayangan televisi kemudian melebar ke media sosial. Program televisi yang mengawali menciptakan konten, lalu media sosial yang membuat isi konten itu menjadi besar.

Dari sisi bisnis, buntut terciptanya pasangan Leslar sangat besar. Stasiun televisi yang menciptakan pasangan tersebut benar-benar memanfaatkan “moment” itu. Mulai 18 Januari 2021 muncul mega mini series yang dibintangi Lesti dan Billar dengan judul “Kulepas Dengan Ikhlas”. Tujuannya jelas, untuk memainkan fantasi penggemar mereka, mendukung pasangan Lesti dan Billar menuju ke pelaminan. Bagaimana akhirnya? Hanya Lesti, Billar dan Tuhan yang tahu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun