Mohon tunggu...
Helmiati Helmi
Helmiati Helmi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya helmiati,dari prodi S1 PGSD,hobi saya mendengarkan lagu dan memasak, kepribadian saya introvert, ekstrovert, pemaaf,disiplin,optimis.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Teori Emosional intelligence, Daniel Goleman

19 Januari 2025   17:52 Diperbarui: 19 Januari 2025   17:52 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Generasi sekarang permasalahan yang ada lebih banyak mengalami kesulitan emosional daripada generasi sebelumnya: lebih kesepian dan pemurung, lebih brangasan dan kurang menghargai sopan santun, lebih gugup dan mudah cemas, lebih impulsif dan agresif. Emosional yang dimunculkan dalam suatu tindakan sangat mempengaruhi kehidupan manusia ketika dalam mengambil suatu keputusan. Hal ini tentu tidak jarang suatu keputusan yang diambil hanya dari sudut emosional tanpa ada kolaborasi dengan akal rasional yang pada akhirnya menghasilkan keputusan yang terkesan kurang bijak. Oleh karena itu, dalam hal ini penulis mencoba melihat sisi terdalam dari konsep kecerdasan emosional yang ditawarkan oleh Daniel Goleman, sehingga setelah memahami konsep yang ditawarkan oleh Daniel Goleman pembaca akan dapat mengelola perasaan yang dimiliki sehingga dapat mengekspresikan secara tepat dan efektif dalam kehidupannya.

Persoalan yang dikaji dalam penelitian ini adalah Bagaimana struktur konseptual dari kecerdasan emosional yang diperkenalkan oleh Daniel Goleman? Bagaimana kritik konseptual dari kecerdasan emosional yang digagas oleh Daniel Goleman? Penelitian ini termasuk pada bibliotika research atau libarary research. Data diperoleh dari tulisan-tulisan yang mengungkapkan mengenai konsep yang digagas oleh Daniel Goleman tentang kecerdasan emosional. Kemudian data dianalisis dengan menggunakan pendekatan content analysis.

Penelitian ini menunjukkan bahwa pada dasarnya konsep kecerdasan emosional sudah ada sebelum Daniel Goleman mempublikasikan konsep kecerdasan emosionalnya. Daniel Goleman memberikan definisi bahwa kecerdasan kmosional merupakan kemampuan untuk mengenali perasaan diri sendiri maupun orang lain, kemampuan untuk memotivasi diri sendiri, serta kemampuan mengelola emosi baik pada diri sendiri maupun dalam hubungan dengan orang lain. Konsep Goleman memiliki titik fokus pada penerapan kecerdasan emosional yang dapat difungsikan dalam kehidupan, seperti lingkup keluarga, kesehatan, pendidikan, serta karier. Selain itu, konsep Goleman ini tidak terlepas dari kritik yang menyertainya, kritik pertama fokus pada anggapan yang berlebihan berlebihan bahwa nilai-nilai di sekolah tidak berpengaruh pada kesuksesan hidup seseorang di kemudian hari, sehingga upaya untuk meningkatkan kemampuan skolastik anak diabaikan. Kritik kedua, tidak adanya model pengukuran kecerdasan emosional oleh Daniel Goleman.

Kata kunci : Daniel Goleman, kecerdasan emosional

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun