Sesuai dengan judul di atas maka pada postingan kali ini kita hendak mengulas tentang konsep dasar pembelajaran sosio emosional. Pembelajaran sosial emosional ialah salah satu pendekatan dalam meningkatkan ranah emosi anak. Kompetensi- kompetensi sosial emosional anak diorganisasikan dalam tugas- tugas pertumbuhan yang positif. Pengembangan kompetensi tersebut akan dicapai lewat eksplorasi serta interaksi anak dengan orang tua, pendidik, sahabat, ataupun lingkungan. Dengan demikian diharapkan anak mempunyai kepribadian unggul yang dapat diterima selaku makhluk sosial.
Kompetensi sosial serta emosional merupakan keahlian guna menguasai, mengelola, serta mengekspresikan aspek- aspek sosial serta emosional kehidupan seorang dengan demikian seorang anak sanggup mencapai keberhasilan, melakukan tugas tiap hari seperti belajar, membentuk ikatan/ berhubungan, memecahkan permasalahan kehidupan tiap hari, serta menyesuaikan diri dengan tuntutan perkembangan serta pertumbuhan yang kompleks. Ini mencakup pemahaman diri, kontrol impulsif, bekerja kooperatif, serta peduli tentang diri sendiri serta orang lain. Menurut Elias dkk ( 1997: 2). Pembelajaran sosial serta emosional merupakan "the process through which children and adults develop the skills, attitudes, and values necessary to acquire social and emotional competence". Proses dimana kanak- kanak serta orang dewasa meningkatkan keterampilan- keterampilan, perilaku, serta nilai- nilai yang dibutuhkan buat mendapatkan kompetensi sosial dan emosional.
Norris juga berkata pendidikan sosial emosional merupakan pendekatan pendidikan yang mengarahkan regulasi diri, monitoring diri serta keahlian sosial dalam bermacam setting/ area. Zins dkk( 2001) berkata Pendidikan sosial serta emosional merupakan proses dimana kanak- kanak meningkatkan keahlian mereka guna mengintegrasikan benak, perasaan, serta sikap guna menggapai tugas- tugas sosial yang berarti. Mereka belajar guna mengidentifikasi serta mengelola emosi mereka; membangun ikatan yang sehat; menetapkan tujuan yang positif; penuhi kebutuhan individu serta sosial; membuat keputusan yang bertanggung jawab serta memecahkan permasalahan. Mereka diajarkan untuk memakai bermacam keahlian kognitif serta interpersonal guna menggapai secara etis tujuan yang relevan serta pertumbuhan sosial.
Selanjutnya, mendukung diciptakan area guna mendesak pengembangan serta pelaksanaan keahlian ini buat sebagian pengaturan serta situasi. Ini menampilkan kalau pendidikan sosial emosional bisa meminimalisir perilaku- perilaku negatif serta menanamkan perilaku- perilaku positif sehingga terjadinya kepribadian unggul pada anak. Sejalan dengan definisi di atas Jean Gross berpendapat pembelajaran sosial emosional adalah proses pembelajaran yang dilalui oleh anak guna memperoleh pengetahuan, perilaku, serta skill guna memahami serta mengendalikan emosi, menyusun, serta mencapai tujuan positif, mempertunjukkan kepedulian dan atensi pada orang lain, menghasilkan serta memelihara ikatan yang baik, membuat keputusan yang dipertanggungjawabkan, dan sanggup mengatasi situasi interpersonal secara efisien.
Goleman( dalam Elias, 1997) memaparkan kecerdasan emosional terdiri dari 5 bidang, yaitu
1) self- awareness; memahami perasaan( pemahaman) sebab terletak dalam suasana kehidupan
nyata
2) managing emotions; mengendalikan emosi dengan perasaan yang kokoh sehingga tidak kewalahan serta terbawa oleh emosi.
3) self- motivation; motivasi diri yang berorientasi pada tujuan serta sanggup menyalurkan emosi ke arah hasil yang diinginkan.
4) empathy and perspective- taking; berempati serta mengidentifikasi emosi serta menguasai sudut pandang orang lain.
5) social skills, keahlian melindungi ikatan di area sosial.
Halaman Selanjutnya
BERI NILAI
Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?
Aktual Bermanfaat Inspiratif Menarik Menghibur Unik
BERI KOMENTAR
Beri Komentar Mengenai Artikel Ini...
Kirim
Pendidikan
Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Konten Terkait
Stop Bergantung dengan Orang Dalam dan Bayar Orang, Sebelum Bekerja Yuk Tingkatan Keterampilan-Keterampilan Ini!
Stop Bergantung dengan Orang Dalam dan Bayar Orang, Sebelum Bekerja Yuk Tingkatan Keterampilan-Keterampilan Ini!
Standar Kesempurnaan dari Media Sosial: Beban Psikologis Bagi Generasi Z
Standar Kesempurnaan dari Media Sosial: Beban Psikologis Bagi Generasi Z
Media Sosial Bagi Mahasiswa: Membantu Pekerjaan atau Menguras Waktu?
Media Sosial Bagi Mahasiswa: Membantu Pekerjaan atau Menguras Waktu?
Video Pilihan
Terpopuler
Prediksi Eintracht Frankfurt vs Borussia Dortmund, Laga Perpisahan Omar Marmoush?
teori sosial-emosional anak,kendala dan pendapat para ahli/toko
Cara Sederhana Hadapi Turun Omzet Dampak Melemahnya Daya Beli
NGOPI DESA 003 : Dinamika Kontrak Kerja TPP dan Tantangan Implementasi Kebijakan Ketahanan Pangan @KompasianaDESA
Gregoria Mariska Tunjung Vs Pusarla Sindhu, Jalan Menuju Semi Final India Open 2025
Nilai Tertinggi
Cara Sederhana Hadapi Turun Omzet Dampak Melemahnya Daya Beli
MUI Tolak Penggunaan Dana Zakat Untuk Program MBG
3 Jenis Bioaktivator Ampuh untuk Mempercepat Proses Pengomposan
Gregoria Mariska Tunjung Vs Pusarla Sindhu, Jalan Menuju Semi Final India Open 2025
Kepulangan
Feature Article
10 Rental Mobil Medan dan Harga Sewanya
Terbaru
Haaland Perpanjang Kontrak, Tetap di City hingga 2034
Lapas Sekayu Kembali Bagikan Paket Sembako ke Masyarakat
Determinan(faktor yang memengaruhi) Perkembangan Sosial Emosional
Teori emotional intelelligence dari Daniel goleman
Waktu Anda Dikontrol: Efek Kehadiran Media Massa Pada Kehidupan Sehari-hari
Headline
Taman Kelas sebagai Media Interaktif untuk Meningkatkan Kolaborasi, Kepedulian, dan Solidaritas Murid melalui Alam
Seragam dan Koper Umroh, Nilai Tambah atau Pemborosan
Liga Thailand, Destinasi "Green Flag" Pemain Indonesia
Menyikapi Masalah Sampah di Maluku Tengah, Sebuah Usulan untuk Perubahan
Berbagi Makanan Sehat Bergizi di Tawau, Malaysia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H