Mohon tunggu...
Helmi YahyaArdilasari
Helmi YahyaArdilasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UIN Walisongo Semarang

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Mahasiswa dan Kesehatan Mental: Mengapa Dukungan Sangat Dibutuhkan

13 Desember 2024   14:50 Diperbarui: 13 Desember 2024   14:44 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

 Akhir-akhir ini kesehatan mental atau yang sering disebut dengan mental health menjadi isu yang mengkhawatirkan terlebih kasus bunuh diri banyak terjadi di kalangan mahasiswa.  Kesehatan mental merupakan kondisi kesejahteraan emosional, psikologis, dan sosial seseorang. Apabila mental seseorang terganggu, ia akan mengalami gangguan suasana hati, kemampuan berpikir, serta kendali emosi yang dapat mengarah pada perilaku buruk. Masalah kesehatan mental di kalangan mahasiswa tergolong tinggi, hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Keysha Putri et al., 2024) yang menyatakan bahwa prevalensi gangguan mental emosional yang terjadi pada mahasiswa baru tergolong tinggi, yaitu sebesar 12% hingga 50%.

 Mahasiswa merupakan masa transisi dari tahap remaja ke dewasa. Dalam masa transisi tersebut mahasiswa dituntut untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan. Perubahan lingkungan yang signifikan, tekanan sosial, akademik, dan finansial seringkali menjadikan peluang besar gangguan mental seperti kecemasan, depresi, dan stres. Dampak dari kesehatan mental tersebut dapat menghambat proses perkuliahan. Salah satu kunci untuk membantu menjaga kesehatan mental, penting bagi mahasiswa mendapatkan dukungan atau support system yang kuat. Dukungan ini terdiri dari keluarga, teman, atau siapapun yang bisa memberikan dukungan emosional dan psikologis. Seseorang dengan dukungan yang kuat akan lebih merasa positif dan optimal dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Artikel ini membahas mengapa dukungan sangat dibutuhkan untuk menjaga kesehatan mental di kalangan mahasiswa.

Mengurangi Rasa Stres

 Mahasiswa pada umumnya dihadapkan dengan berbagai tuntutan yang menjadikan stres. Tekanan akademik seperti tugas, ulangan, bahkan organisasi juga dapat membebani kesehatan mental. Tuntutan dan ekspektasi tinggi dalam meraih prestasi akademik juga dapat dapat menciptakan putus asa dan stres. Seseorang yang mengalami stres biasanya kehilangan kemampuan untuk mencari solusi atau cara mengatasi permasalahan mereka. Tuntutan-tuntutan tersebut yang menjadikan putus asa dan stres dapat menjadi faktor mahasiswa melakukan bunuh diri. Dengan adanya dukungan dapat memberikan pencerahan atau perspektif baru tentang masalah yang dihadapi. Membantu mencari solusi bahkan hanya sekedar memberikan semangat atau motivasi. Sehingga dengan adanya dukungan dapat membantu meringankan stres dan tidak terlalu membebani mental.

Menguragi Rasa Kesepian dan Terisolasi

 Pada awal-awal menjadi mahasiswa baru tentunya banyak yang merasa kesepian. Hal ini diakibatkan oleh kondisi lingkungan yang ramai dan tiba-tiba dihadapkan dengan kondisi lingkungan yang sepi. Rasa kesepian dapat mempengaruhi kesehatan emosional, mental, dan fisik. Banyak mahasiswa yang merasa dengan adanya dukungan, ia tidak merasa sendiri atau kesepian. Dukungan dapat mengurangi rasa kesepian mahasiswa, karena dukungan yang kuat dapat menciptakan rasa keterhubungan dan memberi tempat untuk berbagi perasaan.

Meningkatkan Kepercayaan Diri

 Sebagai seorang mahasiswa kepercayaan diri sangat penting. Faktor penyebab kurangnya percaya diri di kalangan mahasiswa antara lain, kegagalan, penilaian yang kurang baik, lingkungan sosial, trauma, dll. Kurangnya dukungan juga akan membuat seseorang merasa kurang pecaya diri. Dukungan yang diberikan oleh teman, keluarga, sangat berpengaruh dalam kepercayaan diri seseorang. Ketika seseorang merasa dipahami, diterima, dan didukung oleh orang lain, mereka lebih cenderung merasa berharga, dihargai sehingga mampu menghadapi tantangan hidup.

Meningkatkan Kesehatan Mental

 Seseorang dengan dukungan sosial yang kuat memiliki resiko lebih rendah terkena gangguan mental. Dukungan sosial memperkuat ketahanan mental seseorang, yaitu kemampuan untuk bangkit dari keterpurukan atau trauma. Ketika seseorang merasa tidak sendirian dalam mengahadapi measalah, mereka merasa diperhatikan sehingga lebih mampu menghadapinya.

 Pentingnya dukungan dari keluarga, teman, saudara dalam menjaga kesehatan mental tidak bisa diabaikan. Sebagai seorang mahasiswa yang mempunyai banyak tuntutan. Dukungan dapat membantu mengurangi rasa stres, mengurangi rasa kesepian, meningkatkan kepercayaan diri, dan meningkatkan kesehatan mental. Kesehatan mental yang baik memberikan dampak positif bagi mahasiswa yaitu menciptakan fondasi yang lebih kuat untuk menghadapi tantangan-tangangan kehidupan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun