Kendala pelayanan pasien kronis
Pasien RS mayoritas merupakan pasien lama dengan penyakit kronis seperti pasien yang datang ke dokter spesialis saraf, penyakit dalam, penyakit jantung, dan rehabilitasi medis. Dengan adanya pandemi corona rumah sakit kurang responsif untuk memberikan pelayanan kepada pasien yang seharusnya datang setiap tanggal control, sehingga beberapa pasien tidak datang dan menyebabkan kasus drop out meningkat. Untuk itu diperlukan impelementasi Layanan telemedicine karena dapat menghemat waktu dan biaya, serta membantu pasien memutuskan apakah cukup hanya di rumah saja, atau perlu mengunjungi dokter, atau harus masuk ruang gawat darurat saat sakit. Dengan menggunakan layanan telemedicine, pasien dapat berkonsultasi secara online dengan spesialis terkualifikasi untuk membicarakan pilihan layanan kesehatan, di mana pasien akan mendapatkan informasi kesehatan penting dengan efisien dan cepat. Di tengah pandemi serta penerapan self-isolation dan physical distancing, layanan kesehatan digital dapat dimanfaatkan untuk pasien yang berobat ke RS terutama pasien dengan penyakit kronis.
Kebutuhan akan pemeriksaan penunjang diagnostic
Beberapa protokol pemeriksaan seperti rapid test tidak bisa dilakukan untuk pasien karena sulitnya mencari penyedia rapid test di vendor. Begitu juga CT-scan yang tidak dapat digunakan karena pertimbangan biaya yang besar yang membebani rumah sakit. Hal ini harus menjadi perhatian manajemen dan pemerintah untuk selelu menyediakan pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis Covid-19
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H