Mohon tunggu...
Helmarani RidaAmalia
Helmarani RidaAmalia Mohon Tunggu... Guru - semangat

Pendidikan adalah sebuah wadah yang bagi manusia, masyarakat untuk menimba ilmu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan Anak Usia Dini dalam Pandangan Islam di Masa Pandemi

15 Desember 2021   06:10 Diperbarui: 15 Desember 2021   06:34 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS


9.Tumbuh kembang anak di era digital


Anak dan remaja yang kecanduan gadget setidaknya akan menunjukkan 11 tanda yang dapat diamati oleh para orangtua diantaranya; 1) Fokus berkurang, (2) Menjadi lebih emosional, (3) Sulit mengambil keputusan, (4) Kematangan semu, terlihat besar fisik tetapi jiwanya belum matang, (5) Sulit berkomunikasi dengan orang lain, (6) tidak ada perubahan raut muka untuk mengekspresikanperasaan, (7) Daya juang rendah, (8) Mudah terpengaruh, (9) Anti sosial dan sulit berhubungan dengan orang lain, (10) Melemahnya kemampuan merasakan sensasi di dunia nyata, (11) Tidak memahami nilai-nilai moral.

Anak yang kecanduan gadget, dapat dipastikan pola makannya tidak teratur, anak hanya akan makan makanan yang disuka dan kurang tidur. Sedangkan menurut (Kemendikbud) dampak negatif dari digital adalah sebagai berikut : 1) Kesehatan mata anak. Paparan berlebihan terhadap penggunaan telepon pintar dapat memicu penglihatan anak. 2) Masalah tidur. Masalah tidur anak akan terjadi karena terlalu lama melihat layar digital, dan dampak isi media digital. 3) Kesulitan konsentrasi. Penggunaan media digital memiliki efek ada keterammpilan mengubah perhatian anak sehingga dapat meningkatkan perilaku yang terlalu aktif dan kesulitan untuk konsentrasi. 4) Menurunnya prestasi belajar. Penggunaan digital yang berlebihan dapat menurunkan prestasi belajar anak. 5) Perkembangan fisik. Penggunaan digital dapat membatasi aktifitas fisik yang diperlukan tubuh terhadap tumbuh kembang anak. 6) Ketidakseimbangan bobot tubuh. Hal tersebut dikarenakan anak sering menahan rasa lapar, haus, serta menahan keinginan untuk buang air besar yang mengakibatkan gangguan terhadap sistem pencernaan


10. Pendampingan Orang Tua pada Anak Usia Dini dalam Penggunaan Teknologi Digital


Teknologi digital menjadi satu aspek penting dalam faktor yang mempengaruhi perkembangan anak. Masuknya teknologi digital dalam kehidupan perkembangan anak menginvasi banyak tahapan perkembangan yang harusnya dicapai anak. Teknologi membuat hidup mereka lebih cepat (instan) dan lebih efisien. Teknologi hiburan seperti televisi, internet, video game, iPod, iPad, dan lainnya telah berkembang begitu pesat sehingga membuat suatu keluarga hampir tidak menyadari dampak signifikan dan perubahan gaya hidup pada keluarga mereka (Rowan, 2013).

Banyak aspek perkembangan anak yang harus melakukan penyesuaian terhadap lingkungan yang sudah berbasis teknologi. Misalnya berkaitan dengan mainan anak, hubungan anak Dampak negatif bermain dengan media teknologi pada anak dapat memiliki implikasi yang lebih buruk ketika dampak tersebut tidak disadari orang tua. Dampak negatif yang tidak disadari orang tua bisa menuntun pada hal lain seperti menurunnya kualitas hubungan antara anak dan orang tua. Berdasarkan hasil penelitian dari 55 observasi yang dilakukan pada keluarga di sebuah restoran, 40 diantaranya menggunakan teknologi digital saat sedang di meja makan. Keluarga terdiri dari minimal satu orang tua dan seorang anak. Usia anak berkisar mulai dari bayi hingga anak usia sekolah.
 
dengan orang tua, dan lingkungan sekitar. Dalam situasi seperti ini, peran orang tua cukup signifikan sebagai benteng pengatur apa yang diizinkan mempengaruhi perkembangan anak dan apa yang tidak.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh The Asian Parent Insights pada November 2014, sebanyak 98 persen dari 2.714 orang tua di Asia Tenggara yang mengikuti penelitian ini mengizinkan anaknya untuk mengakses teknologi berupa komputer, smartphone, atau tablet. Penelitian ini dilakukan terhadap 2.714 orang tua di Asia Tenggara yang memiliki anak berusia 3 - 8 tahun. Para orang tua peserta penelitian ini berasal dari Singapura, Malaysia, Thailand, Indonesia, dan Filipina.

Dari hasil survey tersebut kebanyakan orangtua memperbolehkan anaknya bermain gadget untuk tujuan edukasi. Namun kenyataannya menurut hasil survey sebagian besar putra-putri mereka menggunakan gadget / tablet tersebut untuk tujuan hiburan seperti game (Unantenne, 2014).
Kecanggihan dan kemudahan operasional teknologi menyebabkan anak-anak yang bahkan masih berusia dini pun sudah mampu untuk mengoperasikan produk hasil kecanggihan teknologi.

Teknologi menawarkan kemudahan dan variasi dalam proses anak mempelajari banyak hal. Teknologi yang memungkinkan untuk menghadirkan stimulus suara dan visual di saat yang bersamaan membuat anak mampu untuk mempelajari banyak hal dalam satu waktu. Terutama sejak munculnya smartphone yang multifungsi dengan harga yang makin terjangkau telah mengakibatkan makin banyak orang yang mampu memilikinya. Bahkan dalam keluarga tertentu, gadget bisa jadi telah dimiliki oleh anak sekolah mulai dari SD, SMP maupun SMA, termasuk yang masih anak balita

Orang tua pun akhirnya sudah banyak yang memberikan teknologi kepada anak. Tanpa di sadari oleh orang tua, banyak anak yang sudah kecanduan gadget. Hal tersebut masih di anggap sepele oleh orang tua, sebab orang tua menganggap bahwa sekarang adalah era digital yaitu zaman memakai gadget. Kalau belum memakai gadget berarti masih ketinggalan zaman. Orang tua belum mengerti saja bahwa kecanduan gadget sangat berbahaya bagi anak sebab kecanduan gadget dapat mengganggu psikis dan fisik anak

Daftar pustaka:
Afiyah, Istidamah Nailal. "Filsafat Perenialisme Dalam Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini." (JAPRA) Jurnal Pendidikan Raudhatul Athfal (JAPRA) 3, no. 2 (2020): 52--70. https://doi.org/10.15575/japra.v3i2.8885.
Alia, Tesa, and Irwansyah. "Pendampingan Orang Tua Pada Anak Usia Dini Dalam Penggunaan Teknologi Digital." A Journal of Language, Literature, Culture and Education 14, no. 1 (2018): 65--78.
Ariston, Yummi, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, and Stkip Singkawang. "Sosial Anak Sekolah Dasar." Journal of Educational Review and Research 1, no. 2 (2018): 86--91.
Asmawati, Luluk. "Peran Orang Tua Dalam Pemanfaatan Teknologi Digital Pada Anak Usia Dini." Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini 6, no. 1 (2021): 82--96. https://doi.org/10.31004/obsesi.v6i1.1170.
Azizah, Luksiana, Siska Nurul, Nila Ispiyana, and Sinta Nuryah. "Strategi Orang Tua Dalam Menanamkan Pendidikan Karakter Anak Pada Masa Pandemi Covid-19 Lusiana." Academica: Journal ... 4, no. December (2020): 16. http://ejournal.iainsurakarta.ac.id/index.php/academica/article/view/3171.
Nahriyah, S. "Tumbuh Kembang Anak Di Era Digital." Risalah, Jurnal Pendidikan Dan Studi Islam 4, no. 1 (2017): 65--74. https://doi.org/10.5281/zenodo.3552008.
Rahmawati, Miya. "Mendidik Anak Usia Dini Dengan Berlandaskan Pemikiran Tokoh Islam Al-Ghazali." Al Fitrah: Journal Of Early Childhood Islamic Education 2, no. 2 (2019): 274. https://doi.org/10.29300/alfitrah.v2i2.2271.
Usia, Anak, Dini Bina, and Generasi Tembilahan. "Arief S. Sadiman , Media Pendidikan , (Jakarta: Rajawali Pers, 2006), Hlm.87. 1" 1, no. April (2020): 49--60.
Yuniar Nur'Azizah, Laily, Balqis Marta Lestari, and Ina Magdalena. "Dampak Mental Bagi Siswa Sekolah Dasar Negeri Buaran Mangga II Akibat Pembelajaran Jarak Jauh." Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia 1, no. 2 (2021): 121--29. https://doi.org/10.36418/cerdika.v1i2.25.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun