Mohon tunggu...
Helma Herawati
Helma Herawati Mohon Tunggu... Guru - GURU SD NEGERI JETIS 1 YOGYAKARTA & PENDIRI PONPES AN-NUUR KERINCI

HELMA HERAWATI, Lahir di Siulak Panjang- Kerinci-Jambi, Hobby membaca dan menulis, Pekerjaan Guru SD Negeri Jetis 1 Yogyakarta dan Pembina Pondok Pesantren AN-NUUR KERINCI

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Segenggam Harapan

13 Januari 2024   15:06 Diperbarui: 13 Januari 2024   15:09 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

    Hilangnya atau tidak memiliki rasa percaya diri,

    Bunda akan mudah tersinggung,

    Bunda akan sulit untuk istirahat,

    Dampaknya, Bunda akan enggan untuk memperhatikan si kecil bahkan sampai menyakiti bayinya.

Baby blues syndrome adalah perasaan yang sangat sedih di hari-hari setelah bayi lahir dan itu sangat normal tetapi hal yang dialami oleh mak lebih buruk dari apa yang sebutkan sebagai gejala penyakit baby blues, mak sering menangis tanpa alasan yang jelas, menjerit, meraung-raung meratapi dirinya, mak mudah kesal dan Cepat merasa lelah serta marah-marah bahkan menyakiti diri nya sendiri juga menyakiti Laura, orang kampung menyebutnya kno manyou gilo.

*****

Pulang sekolah aku disuruh nenek memanggil tino ramli, beliau dukun kampung yg membantu proses persalinan Mak, km berdiskusi tentang cara pengobatan Mak, beliau mengebutkan bermacam-macam jenis tanaman yang bisa untuk obat mak, obat ada yang di mandikan seperti jeruk purut, jeruk kunci, limau kapae, limau padang, dll ini untuk mandi,

Kemudian ada lagi obat untuk di isap seperti rokok dari kuliat jagung kering yang di isi dengan daun bunga selasih merah, daun cabe rawit dan banyak lagi ramuan yang lainnya, aku berusaha mencari obat herbal untuk mak, ramuan obat-obatan itu ada di kampung sebelah namanya talang aro, desa ini disebut talang arti nya tempat berkebun pada zaman itu, aku berjalan kaki sejauh 10 km melewati area persawahan yang luas,

Pada hari minggu aku pergi bersama nenek, sebelum berangkat ku menitipkan adik pada tetangga sebelah rumah yaitu Tino Katib, aku sangat bersyukur Tino Katib nenek yang baik hati mau mengasuh adikku seharian, sementara mak di jaga oleh kakaknya/ Mak andak

Bersama nenek kami berangkat dari rumah pada puluk 07,00 wib, kami mulai menelusuri desa demi desa dengan rute keliling kampung, siulak panjang, dusun baru, pasar senin, tutung bungkuk, koto rendah, batang yilawang, talang lebung, talang aro dan kembali ke siulak panjang, 

Mata hari sudah mulai condong ke arah barat namun kami baru mendapatkan sebagian ramuan obat-obatan itu, kami istirahat duduk di pinggir jalan, tiba --tiba Nenek berkata, En... kamu pulang duluan, biar nenek yang melanjutkan mencari obat untuk mak, awal nya aku merasa takut jalan sendirian dari talang aro ke rumah,  melewati jalan setapak sekitar 3 kilo meter  pada area persawahan yang sangat luas, aku takut karena jalan masih sepi, apa lagi di sana ada pak yani beliau itu orang gila yang sering mengejar anak kecil tapi aku mikir adik ku Laura mungkin dia sudah lapar, adik ku mungkin belum mandi karena aku sangat sayang sama adik ku laura, aku nekat pulang sendiri, meskipun apa yang terjadi, akhirnya ku buang rasa takut itu demi adik ku tersayang, setelah berpamitan sama nenek aku baca Bismillahirahmanirahim ....  berlari sendirian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun