Mohon tunggu...
Helma Chori Amartha
Helma Chori Amartha Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa UNNES, Sastra Indonesia '17

Gemar membaca dan menulis :)

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Cerpen: Loka Cerita

5 Desember 2020   18:15 Diperbarui: 5 Desember 2020   18:15 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

       “Kekuatan sebuah tulisan mampu merubah hidup seseorang. Itulah yang dialami oleh seorang gadis bernama Kasuarina yang tidak sengaja menemukan sebuah catatan bersampul merah yang terjatuh di dalam angkutan umum. Suar pada mulanya membaca tulisan pada buku tersebut dengan maksud mencari informasi lain mengenai pemilik buku untuk nantinya ia kembalikan, namun lama-kelamaan ia terjebak dalam kisah yang ditulis pada catatan Juang. Dan hidup Suar perlahan mulai berubah, ia mulai mempertimbangkan kembali impiannya untuk menjadi seorang sineas.

            Konflik yang dibangun sudah kuat dan permasalahan yang diangkat cukup jelas, tetapi dalam hubungan antar tokoh masih lemah. Walau begitu novel Catatan Juang dikemas sangat menarik dan berbeda dari kebanyakan novel lainnya. Kisah Suar yang diselingi dengan tulisan Juang membuat novel ini tidak terasa membosankan. Pemilihan diksi yang indah sangat memanjakan pembaca dan membuat Catatan Juang layak dilahap dalam sekali duduk,” Loka menutup ulasannya dengan memberikan penilaiannya pada buku yang menjadi salah satu buku favoritnya tersebut.

            “Aku juga sudah membacanya, memang sangat keren. Hidup yang tidak selalu berjalan sesuai apa yang diingankan menjadi masalah utama dalam novel ini. Kisah yang ditulis Juang dalam catatannya pun bearagam dan tak melulu soal cinta, tetapi lingkungan, sosial, politik, impian, keluarga hingga fenomena anak muda masa kini yang tak luput dari pembahasan,” Badai memberikan komentarnya pada ulasan Loka.

       Tak terasa matahari sudah mulai meninggi dan satu persatu dari anggota yang hadir telah mengulas dan memberikan penilaiannya pada buku yang telah mereka baca. Setelah pertemuan ini ditutup oleh Bian, satu persatu anggota meningalkan tempat untuk pulang ke rumah masing-masing tak terkecuali Loka.

       Sekembalinya Loka ke rumah ia sudah merasa tak sabar untuk menunggu hingga pertemuan berikutnya. Ia telah menyiapkan buku yang menurutnya tak kalah keren untuk diulas dan diberikan penilaian. Selain itu, Loka bisa menyalurkan kegemaran membaca dan menulis, belajar untuk berani berbicara dan memberikan penilaian terhadap sesuatu yang telah dibacanya serta bertukar pikiran dengan orang lain. Komunitas yang sangat cocok dan bermanfaat untuk meningkatkan kegiatan berliterasi. Loka, tidak akan menyesal bergabung di komunitas Loka Cerita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun