Â
Di dalam hukum positif tempatmu tidak ada.
Jadi kamu digusur.
Di dalam hujuan lebat pagi ini
apakah kamu lagi berjalan tanpa tujuan
sambil memeluk kantong plastik
yang berisi sisa hartamu?
Ataukah berteduh di bawah jembatan?
...
(Balada Perempuan yang Tergusur, WS. Rendra)
Dengan gaya ceritanya, tampak sekali WS. Rendra mengungkapkan puisinya ingin mengangkat permasalahan sosial yang sedang terjadi pada saat itu. Kisah seorang "perempuan pelacur" digambarkan tertindas tak berdaya berhadapan dengan para penguasa yang zalim. Memang, periode tahun 1950-1970-an merupakan masa saat bangsa Indonesia sedang berbenah diri menata pemerintahan setelah meraih kemerdekaan. Faktor politik saat itu juga mempengaruhi penciptaan karya sastra, khususnya puisi balada.