Akhirnya, dapat penulis simpulkan bahwa jati diri bahasa Indonesia menunjukkan bahasa yang tumbuh dalam naungan para pakar bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia akan tetap terjaga dan terpelihara yang selalu mengutamakan kaidah demi terlahirnya bahasa yang menjunjung tinggi sifat keilmiahannya. Munculnya bahasa gaul di tengah-tengah pertumbuhan bahasa Indonesia, juga tidaklah dianggap buruk. Persinggungannya dengan bahasa gaul (nonformal) hanya bersifat temporal, atau sementara waktu karena bahasa gaul tidak dijaga dan tidak dipelihara. Hal ini merupakan sebuah keniscayaan bahwa bahasa gaul akan lenyap dengan sendirinya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!