Mohon tunggu...
Anak Laki
Anak Laki Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Suka sepak bola

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kapitan Pattimura Dieksekusi Mati

18 Desember 2022   09:36 Diperbarui: 18 Desember 2022   09:47 663
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pattimura dan tiga temannya telah tiba di hari eksekusi pada 16 Desember 1817. Mereka dihukum gantung di Ambon, tepatnya di depan Benteng Victoria, setelah diadili di Dewan Pengadilan Ambon (Ambonsche Raad Van Justitie). Keempat orang tersebut mendapatkan hukuman mati karena berposisi sebagai pemimpin, sedangkan tahanan lainnya mendapatkan hukuman pengasingan ke Pulau Jawa.

Siapakah Kapitan Pattimura? Kapitan Pattimura atau Thomas Matulessy lahir pada tanggal 8 Juni 1783 di Saparua, Maluku. Orang tua Kapitan Pattimura adalah Fransina Tilahoi dan Frans Matulessia.

Bagaimana Kapitan Pattimura tertangkap? Kapitan Pattimura dikhianati oleh Raja Booi. Raja Booi menjual informasi ke Belanda. Pada malam hari tanggal 11 November 1817, Kapitan Pattimura bersama kelompoknya sedang berada di sebuah rumah yang berlokasi di hutan Booi. Mereka diam dan tidak ada percakapan apapun. 

Pintu rumah dibuka secara paksa dan para tentara menerobos masuk, merea mengarahkan senjatanya ke orang-orang. terdapat senjata yang mengarah ke dada Kapitan Pattimura yang diarahkan oleh seorang opsir, sambil memberikan perintah untuk menyerah. Akhirnya Kapitan Pattimura dibawa keluar ke kota Booi, sebelum dibawa ke Ambon.

Kapitan Pattimura dan ketiga temannya, yaitu Said Perintah, Philip Latumahina, dan Anthone Rhebok melewati hari-hari terakhir mereka dengan renungan. Seperti yang ditulis oleh I. O. Nanulaitta dalam bukunya Kapitan Pattimura "suatu malam yang penuh dengan ketegangan serta perjuangan batin. 

Pikiran empat orang tersebut berterbangan ke sanak saudara. Kemerdekaan yang mereka inginkan mengakibatkan korban besar yang patut mereka berikan. Namun sekarang mereka kembali lagi akan ditindas bangsa penjajah".

Sehari sebelum hari eksekusi pemuka-pemuka agama datang datang berkunjung ke sel serta sepanjang malam mendampingi mereka sambil terus berdoa. Tanggal 16 Desember 1817, pada pagi hari keempat orang tersebut mendapat perintah untuk bersiap-siap. Kecemasan tidak Nampak di wajah mereka. Di depan Benteng Victoria sudah disiapkan tiang gantung dan para algojo yang sudah menunggu.

Sekitar jam tujuh, Kapiten Pattimura dan 3 temannya sudah tiba dengan kondisi tangan diikat serta dijaga dengan sangat ketat. Masyarakat Maluku sudah berkumpul, mereka berupaya menyaksikan pemimpin-pemimpin mereka untuk yang terakhir kalinya.

Philip Latumahina adalah yang pertama akan dihukum gantung, namun sesaat ia terjatuh. Tali tersebut tidak kuat menahan beban tubuh Philip yang memang besar. akhirnya hukuman gantung tersebut diulang dan kemudian nyawa Philip Latumahina pun melayang. Setelah itu giliran Anthone Rhebok yang kemudian disusul oleh Said Perintah. Nyawa kedua orang tersebut pun juga melayang.

Tiga pejuang sudah dieksekusi, sekarang tibalah giliran Kapitan Pattimura yang akan menghadapi tiang gantungan. Ketika Kapitan Pattimura bersiap-siap dieksekusi, ia mengucapkan kata-kata terakhirnya kepada hakim-hakim Belanda "Selamat tinggal para tuan"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun