Sejak Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan tentang ketidakwajiban untuk memakai masker atau sebagai opsional bagi masyarakat Indonesia jika berada diluar ruangan, mulai banyak destinasi atau tempat wisata yang ramai kembali dengan pengunjung sebagai tanda membaiknya keadaan.
Karena membaiknya keadaan, orang-orang sudah mulai berbondong-bondong mencari destinasi lain untuk refreshing setelah penantian panjang. Tempat wisata di kota Yogyakarta sendiri sudah mulai banyak tempat wisata yang ramai akan pengunjung sampai ada juga hingga munculnya tempat wisata baru yang bisa dimasukkan ke list kunjungan.
Kembali pada tahun 2021, dimana hal ini masih menjadi angka naiknya kasus pandemi COVID-19 dan belum seperti sekarang ini. Hal tersebut nampaknya malah menjadi hal positif bagi warga desa Sendangtirto. Mengapa demikian?
Karena pada waktu ini, menjadi kesempatan mereka untuk manfaatkan lingkungan dengan adanya pembangunan Embung Sendangtirto. Pembangunan embung Sendangtirto ini sendiri memili tujuan utama yakni untuk penyediaan daerah konservasi dan irigasi lahan persawahan di wilayah desa sendangtirto.
Tentang Embung Sendangtirto
Embung Sendangtirto letaknya berada di desa Sendangtirto, kecamatan Berbah, kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Posisinya sendiri berada di tengah-tengah persawahan desa yang banyak penduduknya. Sehingga, untuk mengakses ke embung sendiri cukup mudah namun jalannya tidak terlalu bagus karena masih dalam tahap pengembangan hingga sekarang ini.
Untuk mencapai embung Sendangtirto ini, perlu menempuh jarak sepanjang kurang lebih 9,4 kilometer dari zero point km Yogyakarta atau titik 0 km atau sekitar kurang lebih 23 menit perjalanan menggunakan kendaraan pribadi seperti motor atau mobil.
Dalam perkembangannya, embung sendiri selain menjadi penyedia daerah konservasi dan irigasi lahan persawahan, yakni juga menjadi salah satu tempat rekreasi yang mampu membangkitkan perekonomian warga sekitar.
Embung ini pada awalnya hanyalah lahan persawahan dan pepohonan saja yang kemudian dikembangkan menjadi embung dengan dana bantuan dari pemerintah. Pembangunan Embung Sendangtirto ini, diketahui mencapai dana sebesar Rp. 8,6 miliar yang proses pengerukan lahan sendiri dilakukan sejak April dan selesai pada November tahun 2021.
Pada Desember 2021 lalu, embung Sendangtirto ini sudah mulai digunakan untuk masyarakat sekitar. Bahkan, tak sedikit dari masyarakat yang menggunakan embung sebagai tempat track olahraga seperti jogging, skipping dan lainnya.
Ukuran Embung sendiri terbilang tidak begitu besar namun juga tidak begitu kecil, dengan kapasitas tampungan air sebanyak 31.881,34 meter kubik dengan tampungan hidup sebesar 27.860,34 meter kubik dan tampungan mati sebesar 4.021 meter kubik.
Gambaran Tempat di Embung Sendangtirto
Pada hari Rabu (1/6/2022), saya bersama dengan teman saya pergi ke embung Sendangtirto ini dengan tujuan olahraga pagi bersama disana.
Pembuka jalan sebelum masuk Kawasan sendiri cukup bagus dengan miliki lampu taman yang tinggi dengan konsep yang terkesan kental akan budaya Jogja walaupun pada jalan sebelum menuju ini sendiri masih terlihat kurang karena masih dalam tahap pengembangan karena posisinya juga yang berada ditengah-tengah persawahan yang dinilai cukup sulit.
Setelah melewati jalan pembuka, kami melihat tulisan bertuliskan "Embung Sendangtirto" dengan cat warna oren kekuningan yang nampaknya masih terlihat sangat baru dan tujuan utamanya yaitu Embung Sendangtirto yang berada tepat dibelakang tulisan tersebut atau tepatnya berada di arah barat tulisan tersebut.
Di sisi kiri tulisan Embung Sendangtirto sendiri, ada banyak warga sekitar yang memanfaatkan dengan membuka warung kecil untuk berjualan hingga membuka wahana permainan seperti skuter, becak mini, dan lainnya.
Di sebelah kanan tulisan atau tepatnya berada di utara embung terdapat beberapa gazebo untuk dijadikan tempat duduk atau peristirahatan sejenak. Lalu disana juga ada kamar mandi yang masih sangat bersih, mushola, dan tempat pertemuan kecil.
Saat saya dan teman saya kesana, kami yang berangkat jam 6 pagi awalnya tidak terlalu ramai, ada sekitar 30an orang saja sudah termasuk para penjual, dan saat semakin siang mulai banyak pengunjung seperti ada rombongan ibu-ibu yang senam dan juga anak-anak disana sekitar pukul 7 keatas yang membuatnya sudah cukup ramai.
Selain itu, embung ini sendiri bersebelahan langsung dengan kadang sapi yang akan membuat pengunjung kurang nyaman dengan hal ini karena hewannya yang mungkin bisa berulang kali mengeluarkan kotoran.
Pendapat Pengunjung
Saat saya duduk di bangku taman dekat embung, saya melihat ada seorang perempuan di usia remaja yang juga sedang beristirahat yang terlihat sangat ramah. Tanpa waktu panjang, saya dengan teman saya berani mendekati orang tersebut untuk menanyakan pendapat mengenai Embung Sendangtirto ini.
Pengunjung bernama Tasya Aprillia ini akhirnya mau diwawancari dan menjawab bahwa, "Saya baru pertama kali ke Embung Sendangtirto ini karena rekomendasi dari teman saya. Awalnya saya penasaran dan baru bisa kesini sekarang," ucapnya.
Ia menambahkan bahwa, "Ternyata tempatnya masih sangat bersih, mulai banyak spot-spot yang bisa dijadikan tempat foto, ada banyak permainan untuk dicoba juga seperti skuter, becak dan mainan lainnya,"
Saran Pengembangan
Embung Sendangtirto ini, menurut saya terlihat masih cukup banyak spot atau tempat yang bisa dikembangkan lagi selagi tempat wisata ini sendiri belum berumur 1 (satu) tahun.
Seperti diperbanyak lagi tumbuhan di sekitarnya, lalu untuk tempat pembuangan sampahnya diperbanyak juga untuk mengantisipasi kotornya embung ini dari oknum-oknum yang suka membuang sampah sembarangan.
Selain itu, seperti yang saya tulis sebelumnya, bahwa embung Sendangtirto ini bersebelahan langsung dengan kendang sapi yang mungkin cukup mengganggu untuk pengunjung. Mungkin, kandang bisa dipindahkan tata letaknya atau diberikan pembatas antara embung dengan kandang sapi agar bau tidak sedapnya tidak  tercium dan supaya pengunjung tidak merasa terganggu akan hal tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H