“Saya suka berada di sini. Mereka menyediakan tas belanja, sedotan stainless, bahkan botol minum. Kami juga terbiasa membuang sisa makanan di sana”, ujar Kaca sambil menunjuk ke arah kotak persegi panjang di bawah pohon bambu, sebuah komposter.
Tak perlu takut jika kita membawa botol plastik ke sini. Ada tempat sampah untuk plastik yang disediakan oleh Filistay. Nantinya, sampah ini akan dipilah dan disalurkan lagi ke para pengepul sehingga tidak berakhir menjadi sampah. Strategi inilah yang dikenal sebagai circular economy.
Di hari ketiga Danone Blogger Academy, 6 Oktober lalu, Ibu Dini Trisyanti dari Sustainable Waste Indonesia mengatakan bahwa perubahan pola pikir dari linier menjadi circular economy dapat membantu mengatasi permasalahan sampah. Sampah plastik yang awalnya hanya berujung di tempat pembuangan akhir, sekarang bisa dikelola lagi kembali menjadi plastik - bahkan energi.
Aristya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H