Mohon tunggu...
Kak fika (HELLOFIKA)
Kak fika (HELLOFIKA) Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu rumah tangga yang senang menulis, masak, makan dan jalan jalan

Lahir di Palembang, lalu menikah dan tinggal di Kota Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

UMKM Lebarkan Usaha Melalui E-Commerce dan Media Sosial

21 November 2018   19:42 Diperbarui: 22 November 2018   11:43 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Narasumber yang hadir. dokpri

Aku sudah pernah membuktikan, dengan modal yang minim bisa menghasilkan jutaan rupiah per bulan. Dulu aku punya online shop palugada. Apa yang loe mau gua ada. Mulai obat herbal, pakaian muslimah, fashion import anak, mainan, kolam renang karet, lakban, plastik sampe alat masak.

Yuph memang toko onlineku itu retailer. Jadi aku menjual produk secara retail. Suplierku banyak, satu macam barang bisa disuplai oleh beberapa toko. Awalnya aku yang asli Palembang ini dan baru pindah ke Jakarta pada Desember 2010 nekat mengelilingi pasar pusat grosir di Jabodetabek.

Kerjaanku hunting suplier, dan cari penawaran termurah. Aku berjualan hanya di Facebook. Omsetku bisa mencapai lebih dari 50 juta per bulan dengan keuntungan 20-30 persen setiap bulannya. Aku kaya dong? emang. Rasanya dulu cari uang itu benar benar gampang. Tinggal pajang status bla bla bla. Pembeli langsung inbok dan japri sendiri. 

Sayangnya tak lama negara api pun menyerang. Maksudnya bermunculan E-Commerce yang menarik pembeli dengan beragam promonya. Di antaranya Free Ongkir. Aku sih nggak masalah.

Aku pun ikut bergabung. Beberapa produk yang dapat dari tangan pertama tetap laris dan lancar. Sayang untuk beberapa produk yang distributornya ikut jual retail dan main banting harga seenak udelnya. Bikin kami para Online Shop Retail ini kewalahan. Ya kalah saing dong.

Sekarang aku masih berjualan di beberapa e-commerce. Tentu saja karena masih banyak pelanggan yang membutuhkan produkku. kebetulan aku dapat produk itu juga dari pabriknya langsung. Jadi pede aja bersaing harga dengan toko sebelah yang banting banting harga xixxi.

Nostalgia itu muncul sembari aku menyimak talkshow yang diadakan oleh Kompasiana bekerjasama dengan JNE. Acara ini diadakan di Oasis Kafe Salak Tower beberapa hari yang lalu bertajuk Kopiwriting JNE Bogor. Yang menarik perhatianku adalah dukungan JNE untuk para UKM Indonesia. Dan sharing kisah sukses salah satu UMKM keripik yang meraup rezeki melalui e-commerce. 

Mungkin dulu produk produk UMKM bisa dipasarkan saja melalui Offline, seperti supermarket, pasar, toko, minimarket. Tapi tidak dengan adanya zaman digital seperti sekarang ini. Apalagi target market sekarang adalah banyak generasi milenial, mama-mama muda, eksekutif muda yang memang lebih memilih belanja online karena alasan kemudahan, simple dan banyak pilihan harga. Amat sayang rasanya bila para UMKM tidak mengambil kesempatan ini. 

Seperti yang disampaikan oleh Pak Rosihan salah satu praktisi e-commerce yang hadir. "Data UKM bisa mencapai 59 juta". Tidak salah bila Indonesia bercita cita kalau Industri E-commerce di Indonesia akan berkembang pesat. Namun tantangannya adalah bagaimana caranya E-Commerce Indonesia diisi oleh produk produk Indonesia.

Tujuannya selain meningkatkan daya saing produk lokal dengan produk luar. Juga memperkenalkan produk produk UMKM Indonesia ke luar. Tidak seperti sekarang E-Commerce di Indonesia masih didominasi produk produk dari luar (Sebut saja dari Negara China). Padahal bila memang berminat, Produk UMKM bisa sukses dijual di E-Commerce seperti halnya produk Sunkrips yang bukan sekedar keripik biasa. 

Sandra Alfina, CO Founder Sunkrips menciptakan produk produk sunkrips dilatarbelakangi ingin membantu Ibu-Ibu yang sibuk dan tidak sempat membuat makanan bergizi untuk ananda tercinta, sekaligus membuat makan sayur itu menjadi sebuah pengalaman yang menyenangkan. Makan sayur itu enak. Hampir 60 persen penjualan diperoleh Sandra melalui pemasaran secara Online. Sandra menggunakan media sosial instagram. Memposting konten konten menarik sekaligus mengedukasi para customernya. Pelayanan customer yang tanggap dan lebih personal sangat cocok memang dengan target market dari produk Sunkrips ini, yakni mama muda dan keluarga muda. 

Jne sebagai salah satu komponen penting dalam proses jual beli online (yakni logistik) memberikan dukungan kepada para pelaku UMKM yang menitipkan paket kirimannya melalui JNE. Sudah 28 tahun JNE melayani pengiriman paket. Dan sudah banyak inovasi yang dibuat oleh JNE. Salah satunya yang sering dipakai adikku yang punya usaha pempek di Palembang. Pesona (Pusat oleh-oleh nusantara). Adapula Jesika (Jemput Asi Seketika) yang memang bermanfaat sekali bagi Ibu Bekerja di Jabodetabek.

Dalam JNE Kopiwriting yang diadakan di kota Bogor ini, turut hadir pula VP Marketing JNE Eri Palgunadi. JNE sebagai perusahaan logistik terkemuka di Indonesia. Turut mendukung berkembangnya bisnis UMKM di Indonesia. Perusahaan yang dulunya bertagline Ekspress Accros Nation kini menjadi "connecting happiness" Mempersiapkan JNE E-Commerce dan melakukan  optimality mobile application serta membangun 250 kantor operasional juga memperluas jaringan hingga lebih dari 6000 outlet di seluruh  Indonesia.

JNE memberikan banyak dukungan bagi UMKM baik berupa peningkatan layanan maupun edukasi. Seperti bagaimana packing paket yang aman agar kiriman UMKM tidak rusak/hancur selama proses pengiriman. JNE juga memiliki warehouse sehingga membuat ongkos Kirim menjadi lebih murah. 

Sistem Resi online, di mana penjual tinggal membawa nomor booking dan mengeprint resinya di JNE. Juga Ada JLC JNE Loyal Card yang memberikan diskon potongan harga untuk pengiriman. Sayangnya masih banyak UMKM yang belum mau bergabung dengan e-commerce maupun berjualan secara online, karena memang mungkin belum tahu ataupun tidak mau berubah ke arah yang lebih baik. 

Para Kompasianer yang hadir. doc. By Giovanni
Para Kompasianer yang hadir. doc. By Giovanni
Aku sebagai konsumen sendiri merasa sangat terbantu dengan adanya e-commerce. Bila penjual memberikan keterangan lengkap dan mudah dimengerti, costumer sepertiku lebih suka membeli melalui e-commerce daripada harus susah payah chatting dulu dengan penjualnya. 

Konsumen Milenial, tidak akan takut tertipu. Bila tidak sesuai dia hanya akan memberikan complain dan meminta ganti rugi. Karena itu belanja melalui e-commerce sangat memudahkan. E-commerce sebagai salah satu tempat penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik. Dan Social Media sebagai tempat  branding produk dan sarana edukasi customer.

So, UMKM siapkah mengembangkan usahamu melalui E-commerce dan Sosial Media? 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun