Mohon tunggu...
Hellobondy
Hellobondy Mohon Tunggu... Pengacara - Lawyer, Blogger, and Announcer

A perpetual learner from other perspectives. Find me on IG : nindy.hellobondy Blog : Hellobondy.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sudah Amankah Anak Kita dari Predator Seksual?

24 Juli 2020   22:44 Diperbarui: 24 Juli 2020   22:41 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Angka kekerasan anak pun makin meningkat selama pandemic ini hingga mencapai 3000 kasus menurut KEMENPPA.  Sejak 1 Januari hingga 19 Juni 2020. Diantaranya 852 kekerasan fisik, 768 psikis, dan 1.848 kasus kekerasan seksual.

Kita tidak lupa kasus yang terjadi di rumah aman Lampung oleh Oknum P2TP2A, Rumah yang harusnya menjadi perlindungan anak malah sebuah ancaman. Namun, bagaiaman dengan rumah kita sendiri? Sudahkah rumah kita menjadi tempat berlindung yang aman untuk anak-anak kita? Ataukah menjadi sarang kekerasan?.  Di dalam kasus KDRT pun, bukan hanya orang tua menjadi pelaku dan korban, anakpun menjadi korban, prilaku ini bisa berpengaruh buruk terhadap tumbuh kembang anak.

Kasus kekerasan ini seperti fenomena gunung es, apa yang tidak Nampak lebih besar dari permukaan. Lalu, kita  bisa apa?. Mengurung anak di rumah saja?, melarang ia menggunakan gawai?. Di sisi lain edukasi mengenai kesehatan seksual dan reproduksi masih tabu.  Jangankan memberitahu anak, orang tua pun masih menggangap edukasi ini adalah mengajarkan anak-anak berhubungan sex. Padahal jelas tentu berbeda.

Jika kita masih malu dan  tabu maka belajarlah. Bisa juga dengan memberikan video edukatif bagian tubuh mana saja yang bisa disentuh aman dan tidak, siapa saja yang boleh menyentuh tubuh mereka. Mengenalkan alat reproduksi dan fungsinya, tidak itu bukan porno. Itu bagian dari biologi, itu bagian dari pengenalan tubuh kita. Jangan sampai anak-anak mencari tahu sendiri dengan bertanya pada teman-temanya atau mencari sumber yang tidak kredibel.

Lalu, apa yang harus dilakukan jika ada anak menjadi korban kekerasan?

Siapapun rasanya tidak akan mau jika anak, keluarga, saudara, tetangga, teman kita menjadi korban. Namun, jika kamu menemui kasus ini beberapa langkah ini bisa sangat membantu :

  • Redamlah emosi sesaat, dengarkan ceritanya. Jangan memarahi atau menyalahkan anak
  • Lihat kebutuhan anak, apakah ia membutuhkan bantuan medis, psikolog, atau hukum
  • Mintalah bantuan professional untuk mengambil langkah-langkah selanjutnya baik Lembaga yang concern melindungi anak, dokter, psikolog, pengacara.
  • Kuatkan diri anda, atau lingkaran di sekitar anak. Karena support system berpengaruh besar untuk anak
  • Dukung pemulihan anak, dukung keluarganya, ciptakan suasana aman di sekitar anak

Semoga di hari anak ini, kita menyadari banyak permasalahan kompleks yang akan dihadapi anak-anak. Tidak hanya masalah nilai sekolah, mencapai cita-cita, namun juga bagaimana anak-anak bisa tumbuh dengan skill yang mumpuni dan pemahaman untuk bisa menghormati sesama. Selamat Hari Anak Nasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun