Mohon tunggu...
Hellobondy
Hellobondy Mohon Tunggu... Pengacara - Lawyer, Blogger, and Announcer

A perpetual learner from other perspectives. Find me on IG : nindy.hellobondy Blog : Hellobondy.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mantan, Reuni atau Ironi?

19 Februari 2020   21:53 Diperbarui: 19 Februari 2020   22:07 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Вальдемар from Pexels

Tidak ada foto  profile dan nama, hanya inisial The Star, karena malas aku hiraukan.

Tidak lama kemudian, Risa mengirim pesan "Kal, lu datang kan reunian kita...? Udah lama gak ketemuan tauuu, fyi si Rendra datang keknya uhuuy sekalian nostalgilaaa lah yaa kita", aku hanya mengirimkan emoji senyum serta membalas "Kita lihat nanti ya Ris".

Rendra sosok yang diawal sempat aku mention, tentang dia yang dulu pernah memenuhi ingatanku hanya tentang Rendra.

Hari ini kita cerita tentang Rendra,

Kami jadian ketika SMA, dulu memiliki cita-cita yang sama, berjuang Bersama-sama, dan pengenya ya satu kampus tetap bersama. Namun, ini bukan lampu ajaib yang bisa mengabulkan setiap harapan menjadi nyata. Kami harus berpisah karena aku mendapat kampus di luar pulau. Air mata mengantar kepergianku ke bandara bersama teman-teman lain.

LDR jelas bukan hal yang mudah untuk remaja seperti ku, selalu saja ada godaan, ketakutan dan lain-lain. Pernah aku menelpon dan text hampir setiap menit, dia pun demikan. Kemudian di malam hari kami skype. Pokokny waktu itu 24 jam tidak ada tanpa kabar diantara kami.

Pernah, saat itu ingin melepaskan hubungan ini. Namun ia meyakinkan "Jangan tinggalkan aku". Sepanjang hubungan LDR saat itu, ia pernah berkunjung ke kota ku. Saat itu, ia harus transit beberapa kota, dan seakan sempurna perjuanganya untuk menemuiku.

Aku merantau sendirian, karena memang tekatku ingin menjadi mandiri. Namun, tidak semua berjalan mulus. Suatu musibah terjadi dan itu benar-benar merubah hidupku. Beberapa orang laki-laki melecehkanku. Tidak aku tidak sanggup menceritakan bagian ini, karena seketika rasanya otakku mau pecah, beberapa kali aku tersendak kopi ku.

Tapi, apa Rendra tau? Iya dia tahu, ia pun mendampingi dan menguatkan aku. Bujuk rayunya kali itu meluluhkanku. "Kamu pindah saja, biar aku bisa melindungi mu". Keputusan yang berat, namun akhirnya setelah diskusi panjang, ya aku mengiyakan.

Kembali ke kota asal, aku berharap bisa hidup lebih baik, memulihkan luka ku. Akhirnya aku dan Rendra membangun usaha bersama. Namun, ternyata keadaan tidak berjalan dengan rencana. Ibu Rendra jatuh sakit, ia pun focus pada Ibunya, aku merintis usaha itu pelan-pelan. Tantanganya pun luar biasa. Karena kondisi ku pun belum baik.

Waktu terus berlalu, kondisi Ibunya semakin memburuk, beberapa kali aku datang dan ikut menjaga ibunya. Namun, takdir berkata lain. Ibunya pergi untuk selamanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun