Mohon tunggu...
Hellobondy
Hellobondy Mohon Tunggu... Pengacara - Lawyer, Blogger, and Announcer

A perpetual learner from other perspectives. Find me on IG : nindy.hellobondy Blog : Hellobondy.com

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"NKCTHI" dan "Keluarga Cemara", Tidak Ada Keluarga yang Sempurna

16 Januari 2020   10:47 Diperbarui: 18 Januari 2020   08:28 3461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film Indonesia makin meroket, kayaknya gak berlebihan! Sebagai penikmat film, beberapa waktu lalu film Indonesia akan saya nomor duakan. Sederhana, kadang film horror berbalut bumbu porno, drama FTV yang naik layar lebar, atau film dengan adaptasi film luar hampir nyaris 100%.

Saya tidak terlalu ingat, kapan era film Indonesia mulai berjaya kembali, semenjak AADC, Eifel I am in Love, Catatan Akhir Sekolah, Petualangan Sherina. 

Kemudian muncul film-film kisah percintaan legenda Habibie Ainun, kemudian film horror dan thriller menemukan jalanya dengan rumah dara, kemudian semakin banyak warna dalam film di Indonesia.

Film lama pun dikemas sedemikian rupa mulai dari Keluarga Cemara, Si Doel, Lupus, Dilan. Film-film dari novel pun diangkat di layar lebar, dan tidak lupa film-film action The Raid, dsb. Oiya dan munculnya Gundala juga menjadi gairah sendiri di perfilman Indoensia. Saya bukan ahli film sungguh, saya hanya penikmat.

Sayangnya, perkembangan film Indonesia pun mendapat pro dan kontra seperti Ku cumbu tubuh indahku, Dua garis biru, dan beberapa film pendahulunya. Semakin ke sini film Indonesia semakin berani dan kritis mendobrak stigma di masyarakat.

Mengangkat tema di masyarakat sehari-hari menjadi tema menarik bagi produser dan timnya, seperti tema keluarga. Setelah ambyar di Keluarga Cemara kemudian kali ini saya ambyar lagi dengan film Nanti Kita Cerita tentang Hari Ini.

Sama-sama Mengangkat tema Keluarga

Keluarga Cemara memiliki ikatan memori sendiri bagi generasi 90an. Bagaimana tidak, film ini selalu dinantikan dan ditonton Bersama keluarga. Menceritakan tentang abah dan keluarga di desa, sederhana syarat akan nilai-nilai kekeluargaan. Di Keluarga Cemara yang tayang di bioskop menyajikan permasalahan kekinian, ekonomi, budaya, dan seksualitas remaja yang ditayangkan sekilas.

NKCTHI berbicara tentang keluarga, namun dengan perjuangan yang berbeda mereka tidak perlu merasakan penggusuran seperti yang terjadi di keluarga cemara, fasilitas dan kebutuhan pun dipenuhi, aroma privileged pun muncul di suatu adegan sang ayah dan sang anak bungsu Awan ketika menghadapi situasi di dalam pekerjaan. 

Semua dinarasikan sempurna, Anak pertama yang selalu dijadikan bahu paling kuat untuk adik-adiknya, Anak kedua yang berada ditengah kasih sayang si bungsu yang telah "mencuri" perhatian, kemudian pembuktian anak bungsu bahwa ia mampu untuk mandiri.

Luka yang dipendam tidak akan menyelesaikan masalah

Setiap keluarga memiliki perjuangan masing-masing, Keluarga Cemara harus memanggung akibat dari kesalahan yang harus dipikul oleh semua keluarga, dan terasa jelas bagiamana perjuang setiap anggota keluarga berjuang untuk perekonomian lebih baik. 

Setiap anggota keluarga memiliki peran masing-masing. Bagaimana si Cemara tetap tabah dan polos harus pindah ke desa. Namun tidak bagi Euis, sebagai anak metropolitas jelas ia harus menghadapi perubahan gaya hidup dan harus tetap bertahan di desa. Konflik yang munculpun sangat natural dan realistis.

Berbeda dengan NKCTHI, tidak ada luka yang nampak, semua terkesan baik-baik saja, bagaikan gambaran keluarga sempurna. Ayah pekerja keras demi memenuhi kebutuhan semua anggota keluarga, gambaran hubungan adik dan kakak pada umumnya, semua mengikuti kaidah berumah tangga pada  masyarakat umumnya.

Namun, tidak ada luka yang ditutup sempurna. Ada suatu bagian yang menjadi "alasan" mengapa sang Ayah menjadi over protektif, ada juga bagian yang menunjukan mengapa Angkasa berteriak di dalam triller "Gimana mau bahagia, jika sedih aja kita gak tau", ternyata ada cikal bakal di awal ketika sang Ayah melamar Ajeng muda dengan berkata " Tidak akan ada satu haripun kamu akan bersedih ketika bersamaku", terkesan romantis bukan?.

Tetapi "janji" itu mengabaikan bahwa kita adalah manusia, sedih, senang, gagal, sukses adalah satu rumah dan tidak bisa dipisahkan. Hanya saja, kita dituntut untuk selalu merasa baik-baik saja, memendam emosi, memendam luka, dan membiarkanya berada disana.

Perjuangan Istri di Keluarga NKCTHI dan Keluarga Cemara

Di Keluarga Cemara terlihat sekali bagaiamana si Emak berperan aktif menyelamatkan keluarga, dengan menjual emas yang ia miliki, berjualan, dan terlibat berdialog dengan si Eulis ketika ia baru saja dimarahi Abah.

NKCHTI, Ibu lebih banyak diam dan memendam luka, walaupun di akhir scene kalian akan menemukan aksi heroic sang Ibu untuk menyelamatkan keluarganya.

Menghadapi masalah dengan cara berbeda

NKCTHI sepertinya terlihat sangat privileged sekali, dan sepintas they are just fine, namun itu sama seperti fenomena gunung es, kita tidak tahu di bawah permukaan terdapat masalah-masalah. Bahkan mereka pun tidak menyadarinya. Sedangakan Keluarga cemara konflik terlihat nyata, tahu akar masalah yakni perekonomian.

Namun apakah perjuagan mereka berbeda? Menurut saya tidak, setiap keluarga memiliki perjuangan masing-masing, keluarga diharapkan tempat yang nyaman dan ruang aman untuk bisa meletakan sejenak beban kehidupan, namun tidak dipungkuri akar masalah pun biasnaya bermula dari keluarga.

Dari Keluarga Cemara dan NKCHTI saya belajar tidak ada keluarga yang sempurna, tidak ada luka yang tertutup dengan sempurna.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun