Oiya, aku juga masih penasaran. Terus bagaimana jika kerbau semakin langka, terus olahan susu kerbau bisa punah, lalu bagaiamana nasib para kelompok-kelompok perempuan di sana yang telah menjadikan gulo puan sebagai mata pencarian mereka.
Ia pun sedikit menceritakan, bahwa masyarakat yang membakar hutan tidak tahu jika ada batasan luas wilayah yang bisa dialih fungsikan, setelah mereka mendapatkan pendampingan, barulah mereka menyadari dampak dari membakar lahan itu sendiri, saat ini di sana terdapat sekitar 12 kelompok yang mengolah susu kerbau ini, mereka pun bersama-sama terlibat aktif ketika musyawarah desa. Mereka pun turut andil mendukung sekolah petani yang kurikulumnya tentang berkebun, mengolah sampah plastik dan materi sekolah pada umumnya.
Perjalanan saya yang singkat, Â mengajarkan saya bahwa hidup ini bukan hanya tentang aku saja, apa yang kita lakukan akan berdampak pada mahluk hidup lain.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H