Pada era perkembangan zaman saat ini, bahasa gaul menjadi bahasa yang sedang trend untuk digunakan oleh para remaja untuk sehari-hari terutama dalam media sosial. Perkembangan bahasa gaul di media sosial ini menjadi luas dikarenakan banyak sekali remaja-remaja di Indonesia menggunakan bahasa gaul untuk bahasa mereka sehari-hari. Hal tersebut dibuktikan adanya pada media sosial seperti di twitter, instagram, facebook, dan sebagainya. Berdasarkan kedudukan, bahasa Indonesia adalah bahasa yang harus digunakan dalam kegiatan formal maupun non formal. Akan tetapi, yang terjadi saat ini penggunaan bahasa Indonesia sudah bercampur dengan bahasa gaul. Bahasa gaul merupakan bahasa informal dari bahasa Indonesia yang digunakan oleh komunitas tertentu untuk pergaulan. Kehadiran bahasa gaul merupakan sarana komunikasi yang penting bagi remaja untuk mengekspresikan diri dan menyampaikan hal-hal yang dianggap tertutup oleh kelompok usia lainnya. Tujuan penggunaan bahasa gaul adalah agar mereka dapat tampil beda dalam membuat kata-kata dan istilah. Remaja, yang lebih suka berpetualang, berkelompok, dan melakukan kenakalan, ingin bereksperimen dan keluar dari kondisi standar yang dialami sehari-hari. Penggunaan bahasa gaul juga memiliki tiga fungsi, yaitu ekspresi diri, membentuk rasa solidaritas dan kebersamaan, serta menciptakan eksklusivitas. Hal ini mengindikasikan bahwa bahasa gaul juga digunakan untuk membangun keakraban diantara remaja.
Contoh bahasa gaul yang digunakan sehari-hari di media sosial:
1. kuy = artinya " yuk"
2. Red flag = memiliki arti hubungan yang berada di dekat orang yang menjerumus ke arah toxic
3. Pick me boy/girl = kata lain dari seseorang yang menggambarkan sifat caper (cari perhatian)
4. Flexing = artinya " pamer "
5. Cringe = artinya " jijik "
6. Santuy = santai
7. OTW = On The Way ( sedang dijalan)
Dan lain sebagainya.
Sebagai remaja yang berada dalam kelompok usia yang labil dan dinamis, mereka ingin mengekspresikan diri melalui variasi bahasa yang diciptakan. Dengan begitu, bahasa gaul memainkan peran penting dalam kehidupan remaja. Penggunaan bahasa gaul di media sosial oleh remaja dapat berdampak negatif terhadap kualitas bahasa Indonesia yang mereka gunakan. Munculnya bahasa gaul dikhawatirkan akan menurunnya pemakaian bahasa Indonesia secara baik dan benar. Bahasa gaul seringkali menggunakan istilah dan kata-kata yang tidak jelas maknanya dan ini dapat mengubah pola pikir dan sikap remaja terhadap bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi negara. Penggunaan bahasa gaul juga dapat mengancam eksistensi bahasa Indonesia dalam komunikasi sehari-hari, karena remaja cenderung lebih menyukai penggunaan bahasa Inggris. Hal ini dapat mempengaruhi pemahaman dan penguasaan bahasa Indonesia pada remaja. Penggunaan bahasa gaul pada akhirnya memberikan pengaruh besar terhadap cara berinteraksi dalam kehidupan sosial baik dalam dunia maya maupun dunia nyata. Beberapa ahli menyatakan bahwa karakteristik generasi di era sekarang berbeda dengan generasi sebelumnya, salah satu penyebabnya dikarenakan generasi era sekarang lahir dan tumbuh di lingkungan modern dan dikelilingi dengan teknologi digital. Penyebaran bahasa gaul melalui media sosial terasa begitu cepat. Hal tersebut dikarenakan pada era digital saat ini, semua masyarakat dapat menggunakan media sosial untuk berinteraksi dengan teman meskipun jarak jauh. Pengguna media sosial seringkali mendapatkan teman dari luar kotanya sendiri. Maka dari itu, untuk berinteraksi para remaja menggunakan bahasa gaul agar tidak merasa ketinggalan zaman dan mengerti makna-makna dalam bahasa gaul itu sendiri. Penyebaran bahasa gaul di media sosial seringkali terjadi karena trend-trend yang dilakukan di media sosial seperti tiktok, instagram, whatsapp, dan lain-lain. Banyak remaja saat ini yang sering menggunakan bahasa gaul saat berkomunikasi dengan teman atau kerabatnya, karena hal tersebut dikatakan jika mereka akan lebih nyaman dan penyampaiannya sangat mudah, bahasa yang digunakan lebih santai dan tidak formal. Bahkan, kebanyakan remaja mengetahui bahasa gaul melalui media sosial yang sedang trending atau viral. Meskipun begitu, dalam penggunaan bahasa gaul sehari-hari ternyata hal tersebut juga memberikan dampak negatif, seperti:Â
Mengancam kedudukan bahasa Indonesia, lama kelamaan bahasa Indonesia yang baik dan benar akan berkurang peminatnya karena pesatnya penggunaan istilah gaul sebagian besar generasi muda dalam berkomunikasi.Â
Berkurangnya minat para generasi muda untuk mempelajari bahasa Indonesia secara baik dan benar karena istilah gaul yang dianggap lebih populer
Bahasa gaul ini juga dapat menyulitkan orang yang awam yang kurang memahami arti atau gaya bahasa gaul. Â Hal ini menyebabkan pesan yang disampaikan tidak dimengerti oleh penerima. Membuat dan menerjemahkan tulisan gaya bahasa gaul yang sesungguhnya telah banyak membuang waktu. Tujuan berkomunikasi melalui media sosial yang semua dianggap cepat, murah, dan praktis jadi melenceng. Jika sudah terbiasa menggunakan bahasa gaul tentu saja membuat seseorang lupa bahkan tidak bisa sama sekali menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Penggunaan bahasa gaul juga memiliki dampak positif dan negatif, semakin maraknya penggunaan bahasa gaul merupakan sinyal ancaman yang sangat serius terhadap bahasa Indonesia dan semakin buruknya berbahasa di generasi muda zaman sekarang, sehingga suatu saat bahasa Indonesia akan hilang dan tergeser oleh bahasa gaul di masa yang akan datang. Bahasa gaul berkembang di tengah-tengah lingkungan, media sosial dan televisi. Oleh karena itu, penting untuk mempertahankan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan budaya bangsa dalam menghadapi pengaruh bahasa asing, termasuk pengaruh bahasa gaul di media sosial. Upaya perlu dilakukan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya penggunaan bahasa Indonesia di kalangan remaja melalui pendidikan formal maupun non formal.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H