Hal ini dikarenakan kedekatan emosional dan kasih sayang yang pelaku berikan kepada korban sehingga korban tidak menyadari jika mereka tengah mengalami kekerasan seksual.Â
Pelaku memberikan kasih sayang kepada korban dengan cara yang berbeda dengan yang orang lain lakukan, sehingga korban akan merasakan perasaan yang aneh.Â
Pada awalnya perasaan itu mungkin akan membuat korban kesulitan tidur, merasa cemas, yang nantinya akan berpengaruh pada aktivitas sehari-hari anak karena kurangnya konsentrasi. Namun jika child grooming terjadi secara terus-menerus, hal itu dapat menimbulkan rasa depresi dan kecemasan yang berkepanjangan, bahkan dapat menimbulkan trauma pada anak.
Oleh karena itu, sangat penting bagi orang tua untuk dapat mengenalkan apa itu child grooming kepada anak, sehingga anak tidak akan mengalaminya. Tak hanya itu, orang tua juga harus mengenalkan kepada anak tentang bagian tubuh mana yang boleh disentuh orang lain dan tidak boleh disentuh, sehingga anak-anak memiliki pemahaman tentang bagian tubuhnya yang bersifat privasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H