Mohon tunggu...
Hellan Pramno
Hellan Pramno Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Saya tidak ahli bermain Internet namun saya tidak gaptek,

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Negara Indonesia = Rumah Tangga

14 Oktober 2011   02:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:58 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

saya mengibaratkan sebuah negara ini seperti rumah tangga yg sudah punya anak 2 orang (saya  ndri j lum nikah  n pa lagi punya anak. :D).
suami tntunya akan mempunyai target, program dan mimpi yang indah. untuk mewujudkannya memerlukan anggaran dan anggaran diambil dari gaji,  upah, usaha2nya/ bulan. suami juga akan memikirkan tentang kegiatan diluar agenda seperti biaya berobat, biaya santunan/ biaya tak terduga lainnya dan tentunya suami tidak akan merencanakan program diluar anggaran yang ada. hal yg pokok adalah mereka dapat makan, minum, punya tempat tinggal, belum lagi anak yang mau sekolah dan memerlukan pakaian sekolah. suami akan mengaggarkan semua itu begitu rinci dan detaill sehengga antar pemasukan dengan pengeluaran min impas/ seimbang dan tidak devisit/ ngutang serta harus memikirkan untuk menabung juga. jika ingin kredit sesuatu, tentunnya semua diperhitungkan dengan matang, dengan perencanaan terlunasi tepat waktu. ada pertanyaan? bagaimana jika tidak lunas/ maet/ pemasukan < pengeluaran. jwabannya bisa dilihat dinegara kita. negara tidak memintingkan kebutuhan pokok/ kebutuhan pokok tiap tahunnya selalu naik. negara selalu menganggarkan APBN lebih besar dari pada pendapatn negara yang jelas2 diawal tahun negara udah punya hutang dan belum lagi jika terjadi bencana alam. negara lebih mementingkan infrastruktur (bangunan2 penunjang, pagar beton, tugu2 yang tidak penting fungsinya"rakyat tidak kenyang/ sejahtera/ senang dengan infrastruktur yang megah') seharusnya negara mengimbangi dan harus berfikir bagaimana setiap rakyatnya mempunyai tempat tinggal, rakyatnya tidak mengimis dijalan2 kota, rakyatnya tidak meminta2 (sepertinya rakyat negara inii sudah diajarkan untuk berhutang, dan meminta2). negara seharusnya mengajari rakyatnya untuk hidup mandiri, tidak ngutang, tidak mengajari korupsi dan tidak mengumbar janji dan tidak menutupi masalah dengan masalah tpi menyelesaikan masalah. solusinya adalah

- RAPBN  < pendapatan negara

- bebaskan Rakyat dari tali kemiskinan

-  Turunkan harga pokok secepatnya (iwan fals)

- berhentikan pembangunan yg seifatnya pendukung

- berikan bantuan dan kesempatan untuk berwirausaha

tuntutan rakyat itu sebenarnya tidak banyak koq bapak presiden, bapak mentri, bapak dewan.

" kami ini  ingin sejahtera, kebutuhan pokok murah, hidup cukup, aman dan tentram"

terserah kalian mau ribut, mau ejek2an, sling tindaas dan mau korupsi atau saling meruntuhkan, tpi sepertinya gk mungkin tuntutan kami itu akan terkabul jika kalian begitu. ibarat kucing bertengkar akan lupa anak dan istri.

m'f ya...


Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun