Mohon tunggu...
Hellan Pramno
Hellan Pramno Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Saya tidak ahli bermain Internet namun saya tidak gaptek,

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dibalik 3 Perayaan Umat Nasrani (Natal, Tahun Baru & Valentine Day)

14 Februari 2012   09:18 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:40 654
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Setiap bulan Desember, Januari dan Februari umat nasrani merayakan hari raya agama mereka, yaitu Hari Natal yang jatuh pada tanggal 25 Desember, kemudian tanggal 1 januari dan tanggal 14 februari Perayaan valentine. Mendekati bulan ini, beberapa sudut pertokoan, Supermarket-supermarket mulai disibukkan dengan hiasan- hiasan dan Media massa pun tidak ketinggalan ikut memeriahkan hari raya ini dengan menayangkan acara-acara spesial natal dan special hari kasih sayang (valentine Day)

Tahun baru 1 Januari adalah satu paket dengan Natal 25 Desember, dan bisadikatakan merupakan paket yang pasti ada atau tidak akan ada 1 Januari tanpa Natal 25 Desember. Mungkin itu sebuah kebetulan saja karena kedua hari besar itu berdekatan, hanya berjarak seminggu. Namun statmen seperti itu bisa dijawab dengan sebuah logika sederhana : periksa kalender, Idul Fitri tahun 2000 jatuh satu hari sebelum Tahun Baru 2001. Tapi tak pernah saya dengar orang mengucapkan "Selamat Idul Fitri dan Tahun Baru" Kenapa, karena Agama dan Ajarannya memang beda.

Tahun Baru Islam adalah 1 Muharam, tidak disambut dan dirayakan dengan glamour, berlibur ke Puncak, piknik ke Bali dan sebagainya, bahkan (maaf) ada pasangan tidak menikah merayakannya dengan "resmi" berzina. Berbeda dengan perayaan 1 Muharam, karena Tahun Baru Islam menandai sebuah peristiwa yang bersejarah yang sangat monumental yaitu ketika Rasulullah SAW melaksanakan perintah Allah bersama para pengikutnya yang belum begitu banyak, secara fisik hijrah dari Mekah ke Madinah tetapi secara moral adalah pindah dari atmosfir kehidupan yang jahiliyah ke kondisi ilahiyah yang sesuai dengan petunjuk Allah.

Kemudian hari valentine Day atau hari kasih sayang. Menurut data dari Ensiklopedi Katolik merupakan sebuah nama yang diambil dari Valentinus diduga bisa merujuk pada tiga martir atau santo (orang suci) yang berbeda. Hubungan antara ketiga martir ini dengan hari raya kasih sayang (valentine) tidak jelas. Bahkan Paus Gelasius I, pada tahun 496, menyatakan bahwa sebenarnya tidak ada yang diketahui mengenai martir-martir ini namun hari 14 Februari ditetapkan sebagai hari raya peringatan santo Valentinus. Banyak wisatawan sekarang yang berziarah ke gereja ini pada hari Valentine (14 Februari), di mana peti dari emas diarak dalam sebuah prosesi dan dibawa ke sebuah altar tinggi. Pada hari itu dilakukan sebuah misa yang khusus diadakan dan dipersembahkan kepada para muda-mudi dan mereka yang sedang menjalin hubungan cinta (Zina).

Para Saudaraku muslim, hendaknya kita tidak mengikuti tatacara peribadatan selain Islam karena hukumnya adalah Haram. Dalam sebuat Hadits Shohih diriwayatkan sebagai berikut:

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah melarang untuk mengikuti tata cara peribadatan selain Islam, artinya, ” Barangsiapa meniru suatu kaum, maka ia termasuk dari kaum tersebut ” (HR. At-Tirmidzi) .

Ibnu Qayyim al-Jauziyah berkata, ” Memberikan ucapan selamat terhadap acara ritual orang kafir yang khusus bagi mereka, telah disepakati bahwa perbuatan tersebut HARAM “

Nasrani itu masih tetap "kecil" di Indonesia, tetapi umat Islam sendiri yang membesarkan dengan ikut merayakan Natal, tahun baru dan valentine day yang tidak ada hubungannya dengan Islam. Menurut padangan Islam sesunguhnaya mengucapkan selamat kepada umat nasrani atas hari raya mereka, sanggup memperingati, merayakan dan menyambut tahun baru sama halnya dengan ikut mensyiarkan agama non Islam dan sama artinya dengan tolong-menolong dalam perbuatan dosa, padahal Allah telah melarang kita dari hal itu:

Dan janganlah kamu tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. (QS Al Maidah: 2)

Jangan sampai kita terpengaruh oleh ungkapan 1 Januari kan Tahun Baru masyarakat internasional karena orang Nasrani dan Yahudi tidak ikut menyambut dan merayakan 1 Muharam yang juga sesungguhnya Tahun Baru masyarakat internasional .

Para pembaca yang budiman, Allah telah menyempurnakan agama ini dan tidak ada satupun amal ibadahpun yang belum Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sampaikan kepada umatnya. Maka tidak ada lagi syari’at dalam Islam selain yang telah Allah wahyukan kepada Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, tidak ada lagi syari’at dalam Islam selain yang telah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ajarkan pada kita.

Para pembaca yang budiman, ikutilah apa yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tuntunkan kepada kita, janganlah engkau meniru-niru orang kafir dalam ciri khas mereka. Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia merupakan bagian dari kaum tersebut (Hadits dari Ibnu ‘Umar dengan sanad yang bagus). Setiap diri kita adalah pemimpin bagi dirinya sendiri dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang ia pimpin. Semoga Allah senantiasa menyelamatkan kita. Wallaahu a’lam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun