Mohon tunggu...
helis yunan
helis yunan Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Mahasiswi

Kuliah S2 di STT Jaffray Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kelompok Kecil sebagai Bengkel Perilaku

26 Maret 2019   09:58 Diperbarui: 26 Maret 2019   10:00 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam usaha pembinaan warga Gereja, maka kelompok kecil dapat diberdayakan. Melalui metode pembelajaran modeling, maka proses belajar bisa berjalan lebih inspiratif, efektif dan efisien. Menjadi semacam "bengkel rohani" yang akan memodel dan menduplikasi Yesus Kristus dan para tokoh iman dalam Alkitab. Kemudian para orang tua bertanggung jawab untuk menjadi role model hidup bagi anak-anak dan kelurganya. Diharapkan anak-anak dengan mudah dan alami dapat menduplikasi sifat-sifat manusia baru dari orang tuanya. Karena tindakan selalu bicara lebih kuat daripada perkataan.

Soli Deo Gloria.

  •  
  • Sumber:
  • 1. Ismail Andar, Awam & Pendeta Mitra Membangun Gereja, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2000.
  • 2. Sidjabat B.S, Pendewasaan Manusia Dewasa, Bandung: Kalam Hidup, 2014.
  • 3. Santrock John W, Psikologi Pendidikan, Edisi Kedua, Jakarta: Kencana, 2007.
  • 4. Blanchard Ken, Lead Like Jesus, Tangerang: Visimedia, 2006.
  • 5. Bavister Steve, NLP For Personal Success, Yokyakarta: Pustaka Baca!, 2009.
  • 6. Donahue Bill, Membimbing Kelompok Kecil Untuk Mengubah Hidup, Yokyakarta: Gloria Graffa, 2010.
  • 7. Putman Jim, Discipleshift, Yokyakarta: Yayasan Gloria, 2016.
  • 8. Schwarz Christian A, Tiga Warna Komunitas, Jakarta: Metanoia Publishing, 2014.
  • 9. Rusman, Model -- Model Pembelajaran, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2013.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun