Entah kapan awalnya, tiba-tiba aku dijuluki ustadzah Dumay, mungkin karena aku suka sharing nasehat ala "Mama Dedeh" atau apa yang jelas semakin hari semakin banyak yang inbox untuk curhat dan kebanyakan masalah cinta dan rumah tangga.
Lucunya ketika ada seorang cewek curhat tentang cowoknya, tidak lama kemudian sang cowok juga curhat tentang ceweknya tersebut, jadilah aku yang pusing tujuh keliling karena didaulat untuk mendamaikan mereka kalau sedang bertengkar.
Awalnya sih biasa saja aku menanggapinya, disela kesibukanku menulis aku memberikan advice ala kadarnya saat para 'pasien' tersebut konsultasi .Umumnya sih aku hanya menghimbau kepada mereka agar tidak membeli kucing dalam karung, lebih baik Silaturahmi ke rumah masing-masing, kalau cocok ya nikah saja
Tapi lama kelamaan aku merasa terganggu juga kalau akhirnya mereka jadi ribut di wall aku, bertengkar karena masalah orang ketiga yang ujung-ujungnya saling menjelek-jelekan , haduh kalau sudah yang seperti ini langsung kukeluarkan kartu merah priiit.
Dari beberapa pasangan yang menjadi langganan konsultasi ternyata tidak ada satupun yang akhirnya"jadian" sampai menikah di dunia nyata, dari beberapa pasangan tersebut akhirnya aku bisa menyimpulkan karakter orang yang berpacaran di dunia maya (Walaupun tidak semua) sebagai catatan, ini bukan hasil survey tapi sampel dari orang yang rajin berkonsultasi padaku.
1. Awalnya mereka saling me'like' satu sama lain, status apapun yang dibuat oleh incarannya pasti di like dan dikomen positif.
2.Mulai inbox-inbox an, awalnya hanya menyapa, say hello setiap pagi, siang dan malam (Tiga kali sehari seperti minum obat)
3.Inbox mulai menjurus mesra.
4. Mulai tukar menukar nomor Hape.
5.Tukar menukar Pass word, orang yang pacaran di dumay pasti punya password pasangannya karena khawatir pasangannya inbox an dengan lelaki atau perempuan lain sehingga mereka bisa memantaunya.
6. Tukar menukar Foto, sampai Naudzubillah ada yang nekat memberikan foto selfienya yang berpose seksi untuk sang cowok pujaan hati (Lucunya sang cowok masih berkutat dengan foto yang terkadang palsu)
7. Mulai cemburu jika ada cowok atau cewek lain berkomentar agak mesra di status sang pujaan hati.
8.Mulai bertengkar dengan sebab yang terkadang sangat sepele, sampai lupa nge like status aja jadi masalah besar.
9. Pertengkaran menjurus ke saling menjelekan pasangan masing-masing, apalagi kalau ada orang ketiga yang komporin, langsung suasana tambah panas.
10. Blokir adalah penyelesaian akhir, keduanya saling memblokir akun facebook pasangannya.
11. Selesai?
12. Belum, pada salah satu kasus sang cowok yang ngajak balikan membuka akun baru dan nge add kembali sang mantan dengan akun barunya, namun ketika sang mantan diajak balikan menolak dia langsung memblokir kembali sang mantan.
13.Selesai ?
14. Belum, si cowok yang terlanjur sakit hati membuat akun baru dengan photo profilnya pakai punya sang mantan, isinya ampun semua jorok, bahkan Photo sang mantan yang dulu sempat ngirim photo seksi untuk keperluan konsumsi pribadi dipajang juga disitu, tujuannya untuk membalas sakit hati dengan mempermalukan si cewek.
15. Saya cuma bisa geleng-geleng kepala sambil mengurut dada, nasehat ustadzah dumay kalau sudah begini tidak ada artinya lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H