Mohon tunggu...
Aufa Helga Ramdhani
Aufa Helga Ramdhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

23107030089(Mahasiswa Aktif UIN SunanKalijaga)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Pantai Pelangi: Konservatif Penyu Laut di Bantul

28 Mei 2024   22:46 Diperbarui: 28 Mei 2024   23:53 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Negara Indonesia merupakan negara yang kaya akan bermacam macam hal mulai dari budaya, makanan, ras dan suku, sumber daya, hingga keindahan alam yang tersebar dari sabang hingga Merauke. Sebagai warga negara Indonesia yang baik tentu saja kita harus bersyukur terhadap segala hal yang kita miliki tentu saja kita juga harus memanfaatkan dan merawat segala sesuatunya, pada tanggal 25 Mei 2024 penulis bersama teman sekelas melakukan kegiatan kunjungan ke tempat konservasi penyu laut yang terletak di Pantai Pelangi, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Di Pantai ini terdapat salah satu dari 8 situs konservasi penyu dari Yogyakarta. Beberapa titik terletak mulai dari daerah Kulon Progo hingga Gunung Kidul

Di Pantai ini penulis melakukan kunjungan sekaligus berwisata ditengah kesibukan sebagai mahasiswa, Pantai di daerah Bantul sendiri memiliki pasir Pantai yang cenderung berwarna hitam dan lembut sehingga cocok untuk digunakan bermain pasir Pantai, penulis berangkat pukul 07.20 WIB dan sampai sekitar pukul 08.50 WIB perjalanan membutuhkan waktu sekitar 1 jam 30 menit karna bertepatan dengan hari libur sehingga lalu lintas tergolong ramai sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama dsbanding waktu yang diperkirakan di awal, jika ingin memasuki Kawasan Pantai daerah Bantul pengunjung akan dikenakan biaya retribusi sebesar 15 ribu, di Kawasan ini terdapat berbagai macam Pantai di antara lain seperti parangtritis, cemara sewu, depok, dll

Pada saat penulis sampai di Pantai hal yang penulis notice pertama kali adalah di bagian depan Pantai terdapat tulisan Pantai Pelangi dan patung penyu yang menandakan bahwa ditempat ini memang ada konservasi penyu laut. Saat memasuki Kawasan Pantai penulis sangat takjub dengan keindahan Pantai Pelangi ini dan suasana sejuk menemani sepanjang penulis berada di Pantai ini. Di Kawasan Pantai ini juga terdapat berbagai macam wisatawan dari berbagai daerah dan juga penduduk sekitar yang berjaga di warung sekitar bibir pantai dan ada juga yang yang sedang memancing ikan, bahkan penulis melihat ada salah satu pemancing yang mendapat ikan pari.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Setelah puas bermain air di Pantai penulis menuju tempat konservasi penyu yang berada di bibir Pantai Pelangi ini. Terdapat 3 penyu dewasa yang berukuran besar disini, penulis beserta beberapa teman penulis menyempatkan diri untuk mewawancarai salah satu staff konservasi penyu laut yaitu Mas Daru, Mas Daru sendiri adalah staff konservasi penyu laut yang di prakasai oleh founder tempat itu yang bernama Bapak Sarwidi, konservasi ini awal mulanya tercetus pada tahun 2010 dan baru resmi terbentuk pada 2011, menurut Mas Daru sendiri hal ini berawal dari para warga lokal yang sering mengkonsumsi dan memburu penyu laut sehingga dikhawatirkan dapat menggangu ekosistem dan keberadaan dari penyu laut sendiri.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Ditempat konservasi ini para anggota sering mengadakan beberapa kegiatan yang berhubungan dengan konservasi penyu seperti patroli tiap malam apabila ada penyu yang terdampar atau penyu yang mati dan terbawa arus laut sehingga terdampar di pantai. Apabila memasuki musim bertelur para anggota konservatif membawa telur telur tersebut ke tempat inkubasi agar para telur tidak rusak maupun diambil orang yang tidak bertanggung jawab karna Kawasan tersebut sering dijadikan tempat wisata para pengunjung. Penyu laut sendiri Ketika memasuki musim kawin dapat bertelur hingga 100 butir, penyu laut juga dapat hidup hingga lebih dari 100 tahun.

Ketika sudah menetas para anggota melepaskan para anak-anak penyu ke laut secara bertahap, dengan demikian diharapkan eksistensi dari penyu laut dapat terjaga hingga waktu yang lama. Menurut mas Daru sendiri kesulitan yang dialami selama beliau bergabung dalam tim konservatif bapak Sarwidi sendiri adalah kurangnya dukungan dari pemerintah setempat dan keadaan finansial yang tergolong sulit sehingga para anggota harus memutar otak untuk bertahan. Karna mulai dari pakan yang tergolong tidak murah, obat dan yang lainnya. Di tempat konservasi ini juga sering dikunjungi oleh para mahasiswa yang ingin melakukan penelitian dan juga para pengamat dan tidak lupa juga ahli, Mas Daru berpesan semoga simpati dan empati para Masyarakat dan pemerintah dapat ikut turut serta dalam kegiatan konservatif ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun