Mohon tunggu...
Helga Evlin Zendrato
Helga Evlin Zendrato Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pecinta Tinta

Berlarilah yang kuat, setidaknya tetap berjalan.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Hari Minggu

21 April 2020   22:10 Diperbarui: 21 April 2020   22:15 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Tidak ada rintik hujan yang menyampaikan kabar akan gangguan jaringan. Tidak juga petir menggemparkan tiang-tiang panel. Tidak ada lagi ada alasan bagiku untuk terus berbaring. Aku merasakan keriput di tangannya menjadi kulit yang mati. Sebentar lagi, tanpa kutunggu bisa jadi ajal sudah mendekat.

Aku mencoba untuk mengerjakan yang bisa kukerjakan. Kehendak ini pun kulakukan bukan kerena dia akan tiada. Atau terbersit bahwa ini mampu membalaskan kepeduliannya. Tidak, ini bukan atas dasar kehendak siapa pun. Bila aku harus menyelesaikan di garis akhir karna aku percaya pada mimpi-mimpiku.

Sehambat-hambatnya keriput di dalam tengkorakku menghasilkan ide, stimulus apa pun akan kuajak dia bekerja. Mimpi itu bukan buat mereka yang mengharapkannya menjadi nyata. Mimpi hanya buat mereka yang mewujudkannya.

Biar saya ada yang tidak setuju dengan semua pikirku, ini bukan argumen yang membutuhkan anggukan darimu. Ini hanya tulisan yang ingin mengajak kamu mewujudkannya. Di bawah angin sepoi di dalam ruang yang berudara kutuliskan, "Maukah kamu bermimpi?"

Sudah cukup banyak di luar sana yang mengharapkan duduk di atas kursi, berdiri di depan umum, dan menandatangani bawah surat. Pengesahan kebijakan menjadi tujuan di kala tidak ada yang menentang. Bagaimana bisa menjadi wujud bila sebentar kepala terantuk memejamkan mata untuk menjadi jaminan bakalan tidak terulang lagi.

Para pemuda kaum mana pun, aku menyukai mimpimu yang memiliki tujuan yang benar. Bilamana pikiranmu untuk menyenangkan orang lain engkau mencapainya, ingat bahwa setiap orang bakal punya ekspektasi yang semakin hari makin besar.

Wujudkan aja tekad-tekad yang kau susun di dalam pikiranmu, tanggalkan rasa lelah, cemas, dan penakutmu yang menggebu. Hanya untuk sesaat kamu menangis karena kegagalan mimpimu, tapi untuk selamanya mereka menangis karena kamu sudah tinggal nama.

Apa lagi, kukira kita cukup berbisik hingga di sini Minggu ini mari memulai mewujudkan mimpi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun