Transformasi Taka menjadi Scar
Pertarungan terjadi antara Kiros dan Mufasa di dalam sebuah gua, dengan bantuan Taka, Mufasa berhasil menang. Dalam pertarungan itu Taka mendapat goresan di sebelah matanya, yang mana menjadikan tanda pengingat pengkhianatannya kepada Mufasa. Mufasa tetap menganggapnya saudara meski sudah berkhianat, dan membiarkan Scar tetap tinggal bersama di Milele, disitu pula Mufasa bisa kembali bertemu dengan Ibunya. Dengan keberaniannya memimpin kawanan, Mufasa menjadi raja di Milele.
Opini dan Pelajaran Konflik
Perbedaan pendapat penonton terjadi karena beberapa penonton beranggapan bahwa Taka menjadi antagonis karena merasa dikhianati oleh Mufasa yang sudah dianggap sebagai saudaranya. Sedangkan menurut pendapat saya, benar adanya pengaruh perasaan kecewa dan dikhianati yang dirasakan Scar karena Mufasa merebut cintanya. Tetapi tindakan yang diambil oleh Scar juga salah, dan itu berdasar atas kemauan sendiri akibat patah hati. Lalu, ada juga yang beranggapan bahwa Mufasa merebut apa yang dimiliki Scar. Padahal kenyataanya Scar tidak memiliki keberanian dan justru merusak kepercayaan Mufasa. Film ini terkesan sedikit memaksakan karena konflik yang terjadi antara Mufasa dan Scar hanya berdasar karena cinta segitiga, yang mana menurut saya tindakan Scar sedikit tidak masuk akal.Â
Meskipun begitu, film ini sangat memuaskan penonton setia. Karena dengan film Mufasa: The Lion King, kita disuguhkan sisi cerita berbeda dari sisi Scar yang mana membuat pandangan kita bisa berubah pula. Semua kejahatan ada alasannya, termasuk apa yang sudah dilakukan Scar. Tetapi, tidak menutup fakta bahwa memang Scar yang membunuh Mufasa di film The Lion King, meskipun sebelumnya Scar sudah beberapa kali menyelamatkan  Mufasa.Â
Setelah melihat cerita dari dua sudut pandang ini, apakah Anda merasa lebih memahami Scar? Atau apakah Anda tetap berpihak pada Mufasa? Bagaimana cerita ini mengubah cara Anda memandang konflik dalam hubungan nyata?
Jika Anda berada di posisi Scar, bagaimana Anda akan menghadapi rasa kecewa Ketika seseorang yang Anda percaya justru merebut hal yang paling Anda inginkan? Di sisi lain, jika Anda adalah Mufasa, apakah Anda tetap bisa memaafkan seseorang yang pernah mencoba menghancurkan hidup Anda?
Jika Anda berada di posisi Scar, bagaimana Anda akan menghadapi rasa kecewa ketika seseorang yang Anda percaya justru merebut hal yang paling Anda inginkan? Di sisi lain, jika Anda adalah Mufasa, apakah Anda tetap bisa memaafkan seseorang yang pernah mencoba menghancurkan hidup Anda?
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H