Mohon tunggu...
Helfi F
Helfi F Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Kejar Tayang

16 Juli 2018   20:23 Diperbarui: 16 Juli 2018   21:15 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Awal tahun 2018 merupakan tahun tersibuk yang pernah saya alami. Bagaimana tidak,saya tergolong mahasiswa tingkat akhir.

Yeah…begitulah..Pada saat itu,kami harus memilih tempat KKLP dan saya memilih Kab.Manggarai Barat tepatnya di desa Nggorang Kec.Komodo Prov.Nusa Tenggara Timur.

Pada saat saya memilih tempat tersebut,saya masih berpikir bahwa apakah tempat yang saya pilih sudah tepat atau belum.

Berbagai pertanyaan muncul dalam benak saya hingga akhirnya sampai pada agenda rapat yang dilaksanakan, berbagai pertanyaan dan keraguan masih menghantui pikiran saya. Setelah agenda rapat berlangsung beberapa kali, saya mulai meyakinkan diri saya bahwa inilah pilihan yang tepat. Sebenarnya dari pertama duduk di bangku kuliah, saya dan teman saya sudah pernah merencanakannya.

Kami juga berencana untuk mengadakan KKLP di pulau karena kebetulan ada teman yang tinggal di sana. Namun,ada beberapa kendala sehingga rencana itu seakan abu-abu.

Hari demi hari terus berganti, hingga akhirnya tibalah pada rapat pemantapan untuk berangkat ke tempat KKLP kami.

Berbagai persiapan telah disediakan dan itu merupakan hasil diskusi kami. Keesokan harinya, kami pun berangkat ke pelabuhan Seokarno Hatta setelah mengikuti pembekalan yang diadakan oleh kampus. Kami diantar oleh ke-2 dosen pembimbing.

Pada saat itu kami sangat senang dan bangga. Sepanjang perjalanan mungkin saya adalah orang yang tergolong ribet. Bagaimana tidak, saya di kapal tidak bisa berbuat apa-apa karena kapal yang terombang ambing membuat saya pusing.

Saya pun hanya tidur. Ketika waktunya makan, saya bahkan tidur sambil ngunyah. Untungnya, semua teman saya baik dan menolong saya. Setelah 18 jam perjalanan, akhirnya kami pun tiba di pelabuhan Labuan Bajo. Turun dari kapal pun semuanya ribet karena harus berdesak-desakan. Setelah turun, saya mulai merasakan suasana baru,orang-orang yang baru dan semua hal yang baru.

Akan tetapi, dalam benak saya, saya hanya berpikir bahwa ya saya harus bisa untuk beradaptasi. Beberapa jam kemudian, saya dan teman-teman berangkat ke lokasi. Berbagai kendala kami hadapi. Akan tetapi, kami bisa tiba dengan selamat.

Beberapa hari kemudian, kami harus bersiap- siap karena pemerintah akan melaksanakan penerimaan bagi mahasiswa KKLP. Penerimaan pun dilaksanakan sebanyak tiga kali di sekolah,kantor camat, dan di desa.

Setelah penerimaan selesai, kami mulai melaksanakan program kerja  mulai dari bakti sosial, mengajar, bahkan beradaptasi dengan warga.

Kami juga mengunjungi destinasi menarik yang ada disana seperti Pulau Sabolo, Hataming, Seraya, Bukit Silvia, Bukit Cinta, dan Batu Cermin. Wow..tempat yang indah.

dokpri
dokpri
Satu bulan kami mengabdi di lokasi KKLP dengan berbagai kegiatan. Suka dan duka kami alami. Akan tetapi itulah yang membuat kami semakin akrab dan memahami satu sama lain.
dokpri
dokpri
Setelah kembali ke Makassar, tugas kami pun bertambah lagi. Kami harus melanjutkan tanggung jawab kami untuk seminar laporan KKLP.

Di saat yang bersamaan kami juga harus menyetor judul skripsi. Oh My  God…Kami pun tetap semangat dan mengerjakan tugas tersebut.  Akhirnya laporan pun selesai dan kami mempresentasikannya.

Setelah itu, kami harus berjung lagi untuk seminar proposal. Saya sebagai pribadi terkadang ingin menyerah mulai dari konsul,revisi dll.

Namun, saya terus berusaha hingga akhirnya saya ujian dengan nilai yang memuaskan. Tidak sampai disitu, saya harus melakukan revisi dan mendapatkan tanda tangan penguji.

dokpri
dokpri
Setelah itu, saya memutuskan untuk pulang kampung terlebih dahulu. Selama satu bulan saya berada di kampung. Saya bersyukur karena bisa berkumpul dengan keluarga lagi. Berbagai kegiatan saya lakukan yaitu membantu orang tua, pergi ke acara-acara keluarga,menonton piala dunia,dll.

dokpri
dokpri
Beberapa hari kemudian,saya harus kembali ke Makassar untuk melanjutkan tugas dan tanggung jawab saya. Saya pun mulai mengurus surat penelitian saya dengan antrian yang cukup panjang.

    Selanjutnya,ini tentang workshop. Pada waktu itu saya sedang membaca status di sosial media saya. Lalu,saya mendapatkan informasi lagi tentang workshop dan itu adalah workshop kompasiana.

  Keesokan harinya, saya masih harus menyelesaikan urusan di kampus dan menuju lokasi workshop. Selama satu jam saya mutar- mutar di jalanan. Saya kebingungan mencari lokasi.

Akhirnya, saya pun tiba di lokasi dan materi sudah berlangsung. Akan tetapi, saya masih bersyukur bisa mengikutinya dan bisa bertemu dengan rekan-rekan yang lain.Mereka begitu antusias mendengarkan materi. Pada saat itu juga di rangkaikan dengan ulang tahun Vlomaya. Pokoknya rasa bangga dan haru bercampur aduk.

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
    Dari pengalaman yang saya lalui sampai pertengahan tahun 2018 ini, saya berpikir bahwa tidak mudah ya mengejar tayang seperti artis sinetron?? Semua butuh perjuangan.  Semoga tahun ini juga dilancarkan urusannya terutama dalam proses penyelesaian studi.
Terima kasih kompasiana. Bersama rekan-rekan kompasiana saya termotivasi untuk selalu menuangkan ide-ide dan pengalaman saya.

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
@helfif

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun