Nama : Helfan Novilando Hutagaol
NIM : 2481044
Prodi : Teknik Informatika
Dampak Game Online terhadap Anak Kecil: Manfaat dan Risiko yang Perlu Dipahami
Di sebuah desa kecil bernama Sukamaju, hiduplah seorang anak berusia 10 tahun bernama Dika. Seperti banyak anak seusianya, Dika sangat menyukai permainan online. Setiap pulang sekolah, ia langsung membuka laptop peninggalan ayahnya dan memainkan game favoritnya, Adventure Quest. Dalam permainan itu, ia bisa menjadi seorang ksatria pemberani yang melawan naga dan menyelamatkan desa-desa yang terancam.
Orang tua Dika awalnya senang karena Dika terlihat begitu kreatif dan bersemangat. Ibunya, Bu Rani, melihat Dika sering memecahkan teka-teki di dalam game dan berkolaborasi dengan pemain lain secara online. "Dia belajar bekerja sama dan berpikir kritis," pikir Bu Rani.
Namun, seiring waktu, Ayah Dika mulai khawatir. Dika sering begadang untuk menyelesaikan misi, bahkan mengabaikan tugas sekolahnya. Nilainya mulai menurun, dan ia lebih sering marah jika diminta berhenti bermain. Suatu sore, Ayah Dika mengajaknya berbicara.
“Dika, kenapa kamu lebih sering bermain game sekarang? Bagaimana dengan PR-mu?” tanya Ayah dengan lembut.
Dika menjawab dengan raut bersalah, “Game ini seru, Ayah. Aku ingin jadi pemain terbaik, tapi kadang aku lupa waktu.”
Ayah dan Ibu Dika mulai mencari cara agar Dika tetap bisa menikmati hobinya tanpa melupakan tanggung jawab lainnya. Mereka membaca artikel tentang dampak game online terhadap anak-anak. Dari situ, mereka menyadari bahwa game online memang memiliki dua sisi: manfaat dan risiko.
Mereka memutuskan untuk membuat aturan baru di rumah. Dika hanya boleh bermain game selama dua jam setelah menyelesaikan tugas sekolah. Ayahnya juga mengajaknya bermain permainan tradisional seperti catur dan lompat tali bersama teman-temannya di sore hari.