Mendidik anak adalah seni dan amanah yang besar. Dalam Islam, pola asuh tidak hanya bertujuan membentuk anak menjadi individu yang sukses di dunia, tetapi juga menjadi bekal menuju kebahagiaan abadi di akhirat. Dengan nilai-nilai Islam sebagai pedoman, pola asuh Islami mampu melahirkan generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga luhur dalam akhlak.Â
Di tengah arus modernisasi dan tantangan global, anak-anak membutuhkan fondasi yang kuat untuk bertahan dari pengaruh negatif. Pola asuh Islami memberikan anak pegangan berupa akidah yang kokoh, akhlak mulia, serta keseimbangan antara kecerdasan duniawi dan keimanan. Sebagai orang tua, Anda adalah sekolah pertama dan utama bagi anak, sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:
"Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah (suci), maka kedua orang tuanyalah yang menjadi Yahudi, Nasrani, atau Majusi." (HR. Bukhari dan Muslim).
Rasulullah SAW menunjukkan bagaimana perhatian kepada anak tetap dapat dilakukan bahkan di tengah ibadah. Dalam sebuah hadis dari Abu Qatadah, ia berkata: "Aku melihat Nabi shalat sambil menggendong Umamah binti Zainab (cucu dia). Ketika dia sujud, dia berbaring, dan ketika berdiri, dia menggendongnya kembali." (HR. Bukhari dan Muslim).Â
Pentingnya orang tua dalam merawat anak juga sudah terdapat di Al-Qur'an. Allah SWT berfirman: "Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan."(QS. At-Tahrim: 6).
Prinsip Utama Pola Asuh Islami
1. Menanamkan Tauhid Sejak Dini
Mengenalkan Allah sebagai Sang Pencipta adalah langkah pertama dalam pola asuh Islami. Anak mengajarkan bahwa segala sesuatu yang mereka lakukan ada dalam pengawasan Allah.
2. Keteladanan Orang Tua
Anak adalah peniru ulung. Apa yang mereka lihat dari orang tua akan menjadi kebiasaan mereka. Jika Anda ingin anak berakhlak yang baik, mulailah dengan menjadi teladan dalam tutur kata, sikap, dan ibadah.
3. Kasih Sayang sebagai Kunci Utama
Pola asuh Islami sangat menekankan pentingnya kasih sayang. Rasulullah SAW adalah sosok yang sangat lembut terhadap anak-anak. Dalam satu hadits, dia bahkan menegur seorang sahabat yang tidak pernah mencium anaknya, seraya bersabda:
"Barang siapa yang tidak menyayangi, maka dia tidak akan disayangi." (HR.Bukhari).
4. Mengajarkan Akhlak Mulia
Anak perlu dibiasakan berperilaku jujur, disiplin, hormat kepada orang tua, dan peduli terhadap sesama. Ajarkan nilai-nilai ini melalui kisah para nabi dan sahabat yang menginspirasi, sehingga mereka tumbuh dengan kesadaran akan pentingnya akhlak dalam kehidupan.
5. Membiasakan Ibadah
Tanamkan cinta pada ibadah sejak dini. Mulailah dengan hal-hal sederhana, seperti mengajak anak shalat bersama, berdoa sebelum tidur, atau membaca Al-Qur'an.
Di era digital ini, tantangan pola asuh semakin kompleks. Anak-anak terpapar teknologi dan budaya asing yang terkadang tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam. Orang tua perlu bijak dalam mengelola penggunaan gadget, memilih tontonan yang edukatif, dan menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan moral anak. Dengan menanamkan tauhid, memberikan keteladanan, serta mendidik anak dengan kasih sayang, Anda telah berkontribusi menciptakan generasi emas yang mampu membawa perubahan positif bagi dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H