Mohon tunggu...
Penikmat Senja
Penikmat Senja Mohon Tunggu... Jurnalis - Staf Redaksi

Kata dan Pena

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Persekongkolan Ayah, Paman dan Aku

9 Februari 2024   00:07 Diperbarui: 9 Februari 2024   00:26 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: https://koran.tempo.co

"Besok, semua akan berjalan sesuai rencana," ucap ayah dengan tegas.

Aku mengangguk, namun hati kecil ku berbisik dengan ragu. Apakah ini benar-benar hal yang tepat untuk dilakukan? Namun, ketika aku melihat wajah bangga ayah dan paman, aku menghentikan keraguan dan memilih untuk percaya pada mereka.

Esok harinya, perubahan drastis terjadi di sekolah. Calon lain yang sebelumnya bersaing dengan ku, tiba-tiba dinyatakan tidak memenuhi syarat karena rata-rata nilai mereka tidak mencapai standar yang baru ditetapkan.

Aku menjadi wakil ketua OSIS tanpa saingan. Tentu di balik kemenangan tersebut ada campur tangan ayah dan paman, kesempatan tidak terulang untuk kedua kali. Meskipun kemudian apakah ini benar-benar prestasi yang aku dapatkan dengan cara yang tepat adalah urusan belakangan.

Hingga akhirnya, permainan di balik layar ini kemudian membawa kasak kusuk di sekolah. Aku pun tetap berjalan dengan senyum sumbringah, karena bagi ku: kejujuran dan integritas bukanlah permata berharga dari pada segala bentuk kesuksesan yang diperoleh dengan cara yang benar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun