Masyarakat di kota besar saat ini memiliki segudang aktivitas sehingga untuk sekedar memasak dirumah sangat sulit. Mereka lebih memilih untuk membeli makanan diluar seperti fast food yang jika dikonsumsi terus menerus akan mengakibatkan berbagai penyakit. Masyarakat di kota besar membutuhkan makanan yang mudah dikonsumsi dan sehat.Â
Salad sayuran menjadi pilihan yang tepat untuk mereka. Kini banyak restoran yang menyediakan salad karena dianggap menjadi pilihan mudah untuk masyarakat dengan aktivitas yang padat dan tetap ingin memiliki hidup sehat. Banyak restoran membutuhkan stok sayuran microgreens untuk membuat salad. Peluang bisnis untuk microgreens sangat besar.
Microgreens adalah sayuran yang dipanen pada usia yang sangat belia, berkisar 7-14 hari setelah semai. Pada dasarnya benih mengandung semua nutrisi, vitamin dan mineral yang dibutuhkannya untuk tumbuh, melindungi diri agar tetap tejaga dan kuat sampai proses perkecambahan dimulai.Â
Saat benih disemai maka tunas akan muncul. Tunas merupakan awal dari kehidupan sebuah benih. Tanaman mulai menggunakan semua nutrisi yang disimpan di dalam benih untuk mulai membentuk batang, akar dan daun pertama. Enzim- enzim yang ada di dalam benih mulai aktif bekerja.
Microgreens berbeda dengan kecambah, karena microgreens telah memiliki daun dan lebih menyerupai sayuran. Hanya saja sayuran ini masih tergolong muda saat dipanen.Â
Microgreens dipercaya mengandung sumber vitamin, mineral, betakaroten lebih tinggi daripada sayuran itu sendiri pada waktu dewasa. Daun tumbuhan yang baru tumbuh ini masih kaya akan minyak nabati dan protein.Â
Pada tanaman yang sudah dewasa minyak nabati dan protein ini sudah habis dipakai sewaktu tanaman masih muda. Hampir semua jenis sayur microgreens mengandung empat sampai enam kali lebih banyak zat gizi yang menguntungkan, seperti vitamin C, vitamin E dan betakaroten. Tiap jenis microgreens memiliki kelebihan zat gizi berbeda satu sama lain.
Berbisnis microgreens ini menjadi peluang usaha sektor riil terbaik karena skills-nya mudah dipelajari dan nilai tambah dari bibit ke microgreenya sangat tinggi terutama karena usia panennya yang maksimal 21 hari dengan turn-over usaha sektor riil yang berlipat-lipat  dibandingkan modalnya hanya dalam 21 hari, itulah usaha microgreens.
Microgreens ini tidak hanya dapat dijual kepada restoran-restoran tetapi juga kepada masyarakat langsung dalam bentuk packaging untuk membuat salad sendiri dirumah. Dengan nutrisi yang lebih banyak daripada sayuran biasanya akan menarik masyarakat yang ingin hidup sehat dengan mudah.
 Kendala untuk berbisnis microgreens ini adalah memerlukan perawatan rutin sehingga membutuhkan SDM khusus untuk merawat. Bisnis ini juga memerlukan lahan yang sendiri untuk microgreens dalam jumlah yang banyak. Perusahaan pesaing juga menjadi kendala untuk bisnis ini. Setiap restoran pasti memiliki vendor yang sudah bekerja sama untuk mensupply microgreens, sehingga untuk menjadi supplier microgreens untuk restoran sedikit sulit, untuk pemula lebih baik menjual dalam bentuk retail yang dapat dikonsumsi langsung oleh masyarakat dan mudah didapatkan secara mudah.
PEMBAHASAN
1. Key Partne
Para petani merupakan key partner utama bagi bisnis microgreens karena mereka adalah sumber daya manusia yang merawat microgreens mulai dari benih hingga panen. Bisnis ini memerlukan dukungan kebijakan dari pemerintah untuk dalam mendorong peran sektor agrobisnis dalam menjaga ketahanan pangan yaitu dalam memproduksi sayuran.Â
Bisnis ini juga membutuhkan vendor untuk packaging untuk microgreens, designer untuk mendesain logo produk microgreens. Restoran dan toko retail yang bekerja sama juga merupakan key partner untuk bisnis ini. Bisnis ini juga membutuhkan shipping service partner untuk mengantar pesanan microgreens ke pelanggan.
2. Key Activities
Key Activities untuk bisnis ini adalah menanam benih microgreens, merawat dan memanen saat 21 hari, packaging, shipping, dan melakukan pemasaran melalui website dan sosial media.
3. Value Proportion
Microgreens sangat berbeda dengan sayuran pada umumnya karena Microgreens dipercaya mengandung sumber vitamin, mineral, betakaroten lebih tinggi daripada sayuran itu sendiri pada waktu dewasa. Daun tumbuhan yang baru tumbuh ini masih kaya akan minyak nabati dan protein. Sayuran Microgreens ini pun tidak menggunakan pestisida dan pengawet, berbeda dengan sayuran pada umumnya.
4. Customer Relationship
 Bisnis ini mengenalkan produknya melalui website dan sosial media. Melalui sosial media, produsen dapat berinteraksi dengan pelanggan dan memperkenalkan produk microgreens.
5. Customer
Bisnis ini memiliki target masyarakat urban di kota besar yang memiliki segudang aktivitas dan tetap membutuhkan nutrisi dan vitamin untuk memiliki hidup sehat. Masyarakat di kota besar saat ini membutuhkan makanan yang sehat dan simple, sehingga banyak restoran dan hotel yang menjual salad sehingga restoran dan hotel merupakan sasaran bisnis microgreens.
6. Key Resources
Bisnis Microgreens ini membutuhkan SDM untuk menanam, merawat dan memanen microgreens. SDM juga dibutuhkan untuk pemasaran yang menawarkan produk microgreens ke restoran dan hotel serta toko-toko retail serta memegang sosial media dan website. Bisnis ini juga memerlukan SDM untuk mengantar produk ke customer.
Untuk merawat microgreens, diperlukan equipment seperti media tanam, alat untuk menyiram microgreens dan memberi pupuk.
7. Channels
 Bisnis microgreens ini melakukan direct marketing, email marketing dan social media marketing.
8. Cost Structure
9. Revenue Streams
Bisnis microgreens ini memiliki revenue streams melalui profit selling online melalui website dan sosial medi, bisnis ini juga memiliki revenue streams dari profit selling offline melalui kerjasama dengan restoran, hotel dan toko retail.
KESIMPULAN
Microgreens ini memiliki peluang bisnis yang sangat besar dan memiliki keuntungan yang besar juga karena masih sedikit produsen untuk microgreens bagi restoran, hotel dan toko retail. Bisnis ini juga dapat dilakukan dengan cara eceran karena sangat menarik untuk masyarakat di kota besar yang membutuhkan makanan sehat dan kaya nutrisi.
Kendala yang mungkin akan dihadapi oleh bisnis microgreens adalah persaingan, banyak nya pesaing yang menjadi produsen sayuran Microgreens menjadi salah satu hambatan terutama persaingan harga, karena hal tersebut menjadi salah satu faktor konsumen dalam membeli suatu produk.Â
Petani juga merupakan salah satu sumber daya yang utama dalam bisnis microgreens, namun petani jumlah nya masih terbatas sehingga bila ingin melakukan bisnis microgreens harus meningkatkan sumber daya yang utama yaitu petani.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI