Mohon tunggu...
Helena Priska
Helena Priska Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Mengenal Agropreneur, Wirausahawan yang Memanfaatkan Peluang Bisnis pada Sektor Industri Pertanian

27 Januari 2023   21:53 Diperbarui: 28 Januari 2023   07:17 2903
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Petani milenial (theAsianparent)

Tahukah kamu menurut situs resmi dari Kementrian Pertanian Republik Indonesia https://www.pertanian.go.id , sektor pertanian masih menjadi kekuatan ekonomi di Indonesia. Namun sayangnya berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik tahun 2020 hanya sekitar 21% generasi milenial Indonesia yang tertarik bergelut di sektor pertanian. Inilah mengapa kita perlu mengenal Agroprenuer untuk menumbuhkan semangat generasi muda agar tertarik menjadi seorang Agropreneur.

Apa itu Agropreneur?

Agropreneur adalah seorang wirausahawan atau enterpreneur yang bergerak di bidang pertanian. Usaha  pada sektor pertanian apabila dikelola dengan baik hasilnya akan sangat menguntungkan tidak kalah dengan sektor ekonomi lainnya. Menjadi seorang Agropreneur haruslah penuh dengan ide-ide baru yang kreatif dan inovatif untuk memanfaatkan peluang bisnis di bidang pertanian. Seorang Agropreneur  tidak akan lekang oleh waktu, karena seorang Agropreneur dengan manajemen pengelolaan yang baik akan menghasilakan bahan pangan yang dibutuhkan oleh setiap orang, baik sekarang maupun di masa yang akan datang.

Di Indonesia sendiri partisipasi Agropreneur terutama Agropreneur muda sangat memiliki peran penting dalam pembangunan pertanian nasional. Oleh karena itu pemerintah melalui Kementerian Pertanian Indonesia (Kementan) sangat mendukung kepada generasi muda yang ingin bergelut di bidang pertanian sesuai dengan Undang-Undang No. 19 Tahun 2013, tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani, Pemerintah dan Pemerintah Daerah Berkewajiban Memfasilitasi Pembiayaan dan Permodalan Usaha Tani.

Petani milenial (theAsianparent)
Petani milenial (theAsianparent)

Strategi yang dapat dilakukan Agropreneur Dalam Bisnisnya

Agroprenuer muda diharapkan dapat memanfaatkan teknologi terbaru yang sesuai dengan Agroteknologi dan Sosial Ekonomi yang produktif dan efisien sehingga dapat bersaing dengan sektor ekonomi lainnya.

Sofyan Adi Cahyono, ketua kelompok tani Citra Muda yang berada di Getasan, Kabupaten Semarang, dalam vidio konten CapCapung-Youtube memberikan strategi yang dilakukan oleh kelompok tani Citra Muda dalam mengelola produk pertaniannya yang diberi nama Sayur Organik Merbabu, seperti:

1. Terbuka dengan teknolgi dan informasi untuk pengembangan pertanian.

2. Menanam secara organik untuk mengurangi biaya karena harga pupuk dan pestisida yang mahal dan mengurangi pemakaian bahan-bahan kimia yang memiliki dampak buruk bagi ekosistem.

3. Membagi menjadi beberapa defisi untuk memudahkan pengelolaan pertanian mereka, seperti:

  • Defisi peternakan, untuk mengolah pupuk kendang menjadi pupuk organik.
  • Defisi pembibitan, untuk menyemai benih sayuran yang akan ditanam karena pembibitan dapat meningkatkan produktivitas hingga 60%.
  • Defisi perawatan, untuk mengelola pertumbuhan sayuran.
  • Defisi pemasaran, untuk menjual hasil dari pertanian, mereka juga sudah melakukan pemasaran secara online melalui media sosial, yaitu Instagram, facebook dan whatsapp dan menggunakan pangsa pasar direct selling atau penjualan langsung.
  • Defisi pelatihan untuk memberikan pelatihan bagi masyarakat umum dan mahasiswa. 

4. Mereka juga membagi tugas atau jobdesk dalam mengelola pertaniannya sesuai dengan passionnya masing-masing.                 

5. Menggunakan leveraging bisnis yang signifikan dan menentukan harga yang terjangkau tetapi tetap menguntungkan.              

6. Kolaborasi dengan vendor atau orang produk.

Selain Sofyan, Jainal Damanik seorang lulusan ITS yang memilih menjadi petani menyampaikan, menurutnya modal yang digunakan dalam menggeluti usahanya ada 2, yaitu modal tangible dan intangible. Modal tangible adalah aset yang memiliki wujud, misalnya lahan, gudang, alat transportasi dan lainnya. Sedangkan modal intangible adalah aset yang tidak memiliki wujud atau bentuk fisik, misalnya skills, net working dan sikap dalam berbisnis yang menurutnya merupakan aset yang lebih besar.

Perkembangan sektor pertanian ke depan ada ditangan para petani muda yang melek terhadap teknologi karena dengan mengerti penggunaan dan inovasi teknologi dalam dunia pertanian dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi yang signifikan demi hasil yang memuaskan dan menguntungkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun